AMBON - BERITA MALUKU. Pemerintah Provonsi Maluku sampai saat ini masih menunggu rekomendasi dari tim Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Balitbang Kementerian PUPR, terkait hasil identifikasi bencana yang terjadi di Isntitut Agama Negeri Islam (IAIN) Ambon.
"Kita masih menunggu hasil kajian dari tim," ujar Kepala Dinas ESDM Maluku, Martha Nanlohy kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (27/6).
Jelasnya, survei yang dilakukan Tim Geologi dan Balitbang Kementerian PUPR terkait keretakan dan kemiringan tanah, sampai elefasi berapa derajat, itu yang diambil, serta sampel tanah dan air.
"Sementara ini masih dikaji, Kita tunggu saja, mungkin minggu depan sudah ada rekomemdasi dari tim, karena sampai mereka masih mengolah data yang ada, setelah itu baru ada rekomendasi," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Farida Salampessy mengakui sampai saat ini masih terjadi pergeseran tanah di Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
"Dari laporan yang masuk hujan akan terus terjadi Juli - Agutus nanti, tentu akan terjadi pergeseran/keretakan tanah," ujar Salampessy kepada awak media di kantor Gubernur, Senin (17/6) lalu.
Hal ini, jelasnya diperkuatkan dari hasil penelitian sementara dari penelitian Badan geologi Bandung dan Balitbang Kementerian PUPR, dimana kampus hijau tersebut masih akan ada kemungkinan beberapa gedung yang mengalami keretakan tanah.
"Kita tungguk hasil akhirnya saja, akan ada rekomendasi apakah perkuliahan ada disana atau dipindahkan,"ucapnya.
Terlepas dari hal tersebut, ada sejumlah bencana yang terjadi di beberapa kabupaten/kota, yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), dan Kabupaten Buru, baik itu Gempa, Banjir maupun tanah longor.
"Gempa di Kabupaten Maluku Tengah, SBB, dan Buru, Banjir di kabupaten SBT dan Buru, sedangkan longsor ada di kota Ambon termasuk di IAIN. kemudian di Kabupaten SBT dan malteng, ada banyak jembatan dan fasilitas umum lainnya terkena dampak bencana,"tuturnya.
Terkait bencana tersebut, pihaknya telah menetapakan siaga darurat sedangkan di kabupaten/kota tanggap darurat.
"Untuk itu, kita terus berkoordianasi BPBD di kabupaten/kota, untuk ditindaklanjuti di BPBN,"tukasnya.
"Kita masih menunggu hasil kajian dari tim," ujar Kepala Dinas ESDM Maluku, Martha Nanlohy kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (27/6).
Jelasnya, survei yang dilakukan Tim Geologi dan Balitbang Kementerian PUPR terkait keretakan dan kemiringan tanah, sampai elefasi berapa derajat, itu yang diambil, serta sampel tanah dan air.
"Sementara ini masih dikaji, Kita tunggu saja, mungkin minggu depan sudah ada rekomemdasi dari tim, karena sampai mereka masih mengolah data yang ada, setelah itu baru ada rekomendasi," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Farida Salampessy mengakui sampai saat ini masih terjadi pergeseran tanah di Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
"Dari laporan yang masuk hujan akan terus terjadi Juli - Agutus nanti, tentu akan terjadi pergeseran/keretakan tanah," ujar Salampessy kepada awak media di kantor Gubernur, Senin (17/6) lalu.
Hal ini, jelasnya diperkuatkan dari hasil penelitian sementara dari penelitian Badan geologi Bandung dan Balitbang Kementerian PUPR, dimana kampus hijau tersebut masih akan ada kemungkinan beberapa gedung yang mengalami keretakan tanah.
"Kita tungguk hasil akhirnya saja, akan ada rekomendasi apakah perkuliahan ada disana atau dipindahkan,"ucapnya.
Terlepas dari hal tersebut, ada sejumlah bencana yang terjadi di beberapa kabupaten/kota, yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), dan Kabupaten Buru, baik itu Gempa, Banjir maupun tanah longor.
"Gempa di Kabupaten Maluku Tengah, SBB, dan Buru, Banjir di kabupaten SBT dan Buru, sedangkan longsor ada di kota Ambon termasuk di IAIN. kemudian di Kabupaten SBT dan malteng, ada banyak jembatan dan fasilitas umum lainnya terkena dampak bencana,"tuturnya.
Terkait bencana tersebut, pihaknya telah menetapakan siaga darurat sedangkan di kabupaten/kota tanggap darurat.
"Untuk itu, kita terus berkoordianasi BPBD di kabupaten/kota, untuk ditindaklanjuti di BPBN,"tukasnya.