AMBON - BERITA MALUKU. Gubernur Maluku, Murad Ismail, menerima kunjungan Bank Dunia, yang diwakili Menrs/Mmmes, Elena Chesheva (spesialis transportasi senior), Ninan Oommen Biju (Spesialis Transportasi Senior, dan Irma Hutagalung (Asisten Tim).
Kunjungan ini dilanjutkan dengan rapat tertutup bersama diruag kerja Gubernur, Kamis (27/6).
Usai pertemuan, Gubernur kepada awak media mengatakan, ada tiga hal besar akan dibangun oleh Bank Dunia, yakni pelabuhan peti kemas di pantai Liang, dengan lahan 350 hektar, perbaikan pelabuhan Yos Sudarso Ambon dan Bandara International Pattimura.
"Mereka sudah dua hari kunjungi tempat-tempat itu, mereka akan kembali mempersiapkan dokumen-dokumen terkait ini, nantinya tiga bulan lagi baru mereka datang, nanti apa yang kita siapkan, akan dicocokan dengan data yang mereka siapkan, jika disetujui baru pembangunan bisa berlangsung," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bank Dunia, telah melakukan survei terhadap tiga lokasi yang nantinya akan menjadi pelabuhan peti kemas.
Survei yang dilakukan Bank Dunia, menindaklanjuti surat yang dikirim pemerintah provinsi Maluku kepada Bank Dunia tanggal 15 Mei 2019, perihal meminta dukungan Bank Dunia dalam identifikasi dan persiapan proyek potensial pada pengembangan ekonomi di Provinsi Maluku.
Dalam survei, Tim Bank Dunia turut didampinggi sejumlah pejabat eselon II pemerintah provinsi Maluku, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman (PRKP) Kasrul Selang, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Suriyadi Sembirin, Kepala Dinas Perhubungan, Angky Papilaya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Elvis Pattiselano, Baru Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Halim Daties, Kepala Biro Humas dan Protokol setda Maluku, Muhammad Januaries, dan Plt Kepala Biro Ekonomi dan investasi setda Maluku Lies Bandjar.
Kepala Bappeda, Suriyadi Sembirin, kepada awak media di sela-sela tinjauan di pelabuhan Yos Sudarso Ambon, mengatakan tiga lokasi yang disurvei, berada di kawasan kabupaten Maluku Tengah, yakni Tulehu, Waai, dan Liang.
"Ini baru tahap survei, di Tulehu, Waai dan Liang serta melihat potensi yang ada di pelabuhan Yos Sudarso Ambon," ujarnya.
Kunjungan ini dilanjutkan dengan rapat tertutup bersama diruag kerja Gubernur, Kamis (27/6).
Usai pertemuan, Gubernur kepada awak media mengatakan, ada tiga hal besar akan dibangun oleh Bank Dunia, yakni pelabuhan peti kemas di pantai Liang, dengan lahan 350 hektar, perbaikan pelabuhan Yos Sudarso Ambon dan Bandara International Pattimura.
"Mereka sudah dua hari kunjungi tempat-tempat itu, mereka akan kembali mempersiapkan dokumen-dokumen terkait ini, nantinya tiga bulan lagi baru mereka datang, nanti apa yang kita siapkan, akan dicocokan dengan data yang mereka siapkan, jika disetujui baru pembangunan bisa berlangsung," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bank Dunia, telah melakukan survei terhadap tiga lokasi yang nantinya akan menjadi pelabuhan peti kemas.
Survei yang dilakukan Bank Dunia, menindaklanjuti surat yang dikirim pemerintah provinsi Maluku kepada Bank Dunia tanggal 15 Mei 2019, perihal meminta dukungan Bank Dunia dalam identifikasi dan persiapan proyek potensial pada pengembangan ekonomi di Provinsi Maluku.
Dalam survei, Tim Bank Dunia turut didampinggi sejumlah pejabat eselon II pemerintah provinsi Maluku, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman (PRKP) Kasrul Selang, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Suriyadi Sembirin, Kepala Dinas Perhubungan, Angky Papilaya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Elvis Pattiselano, Baru Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Halim Daties, Kepala Biro Humas dan Protokol setda Maluku, Muhammad Januaries, dan Plt Kepala Biro Ekonomi dan investasi setda Maluku Lies Bandjar.
Kepala Bappeda, Suriyadi Sembirin, kepada awak media di sela-sela tinjauan di pelabuhan Yos Sudarso Ambon, mengatakan tiga lokasi yang disurvei, berada di kawasan kabupaten Maluku Tengah, yakni Tulehu, Waai, dan Liang.
"Ini baru tahap survei, di Tulehu, Waai dan Liang serta melihat potensi yang ada di pelabuhan Yos Sudarso Ambon," ujarnya.