Dindagkop UKM pekan depan akan melaksanakan operasi pasar gula pasir tahap II sebanyak 24 ton di 12 Kecamatan. (foto: ilustrasi) |
BLORA. Setelah menggelar operasi pasar tahap pertama sebelum lebaran di Blora, Ngawen, Cepu dan Randublatung, kini Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Blora bakal menggelar operasi pasar tahap kedua untuk komoditas gula pasir guna menekan harga agar sesuai kondisi pasar.
Kepala Dindagkop UKM Blora, Sarmidi, melalui Kabid Perdagangan, Sunaryo menyampaikan bahwa operasi pasar akan mulai dilaksanakan pada pekan depan. Yakni mulai Senin 8 Juni 2020 hingga Kamis 11 Juni 2020 di 12 Kecamatan.
Kepala Dindagkop UKM Blora, Sarmidi, melalui Kabid Perdagangan, Sunaryo menyampaikan bahwa operasi pasar akan mulai dilaksanakan pada pekan depan. Yakni mulai Senin 8 Juni 2020 hingga Kamis 11 Juni 2020 di 12 Kecamatan.
"Untuk Senin 8 Juni 2020 akan digelar di Todanan, Kunduran dan Japah. Selasa 9 Juni 2020 di Kecamatan Bogorejo, Banjarejo dan Tunjungan. Rabunya 10 Juni di Jepon, Jiken dan Sambong, serta terakhir Kamis 11 Juni di Kedungtuban, Jati dan Kradenan," ucapnya.
Menurutnya Dindagkop UKM mempunyai persediaan gula sebanyak 24 ton. Sehingga akan dibagikan ke 12 Kecamatan, masing-masing lokasi mendapatkan kuota 2 ton.
"Untuk harganya akan kita lepas Rp 10 ribu per kilogramnya," tambahnya.
"Untuk harganya akan kita lepas Rp 10 ribu per kilogramnya," tambahnya.
Dalam pelaksanaannya nanti pihaknya memastikan bahwa petugas akan mengawal sesuai protokol kesehatan agar tidak terjadi kerumunan.
Dirinya juga menambahkan bahwa kepada masyarakat yang berkunjung ke Pasar Tradisional wajib melaksanakan protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun.
"Begitu juga kepada para pelaku usaha perdagangan seperti swalayan, pasar modern, toko, restoran hingga hotel agar bisa memasang papan pengumuman tentang protokol kesehatan yang diberlakukan di tempat usahanya, serta memeriksa suhu tubuh setiap masyarakat yang datang," pintanya. (dmz-infoblora)