NAMROLE - BERITA MALUKU. Tim Sepak Bola Dataran Wae Apo dari Kabupaten Buru belajar persepak bolaan dari Tim Sepak Bola Bursel FC binaan Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulisa. Itu dilaksanakan dalam pertandingan persahabatan yang berlangsung di lapangan sepakbola Kompi 731 Kabaresi Namrole, Sabtu (1/2).
Pelatih sepakbola Bursel FC, Rahmat Dasuki kepada media ini mengatakan, pertandingan yang dilaksanakan anatara tim sepakbola Bursel FC dari Buru Selatan dengan tim sepakbola Legend Wae Apo dari kabupaten Buru, merupakan ajang persahabatan dan silaturahmi.
Dasuki mengatakan, pertandingan sepakbola yang dilaksanakan ini merupqkan sebagai undangan balasan.
"Beberapa hari lalu kita suda bersamdang ke Wai Apo dan hari ini tim dari Wai Api datang dengan tim binaan. Kegiatan ini dalam rangka silaturahmi sekaligus tim Legend dalam rangka pembinaan sepak bola mereka," jelas Dasuki.
Jelas Dasuki, tim sepak bola Legend Wai Apo ini intinya ingin belajar dari kabupaten Buru Selatan. Karena menurut mereka perkembagan sepak bola Biru Selatan cukup baik, cukup maju.
Kata Dasuki, tim sepak bola Legend Waeyapo ini berkompetisi sampai di tingkat provinsi maupun nasional. Sehingga mereka ingin belajar dari tim sepak bola buru selatan.
Lajut Dasuki, pertandingan persahabatan yang dilaksanakan ini suda menjadi kegiatan rutin, guna membangun silaturahmi dan kebersamaan.
"Teman-teman dari Wae Apo ini ingin belajar dari tim Bursel FC dibawa kepemimpinan Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulisa, dimana sepak bola sangat maju dan publik suda tahu itu," jelas Dasuki.
Lanjutnya, pada tahun lalu, tim sepak bola Bursel FC bisa mewakili provinsi Maluku di tingkat nasional.
Semetara itu Hariyono Ketua Sekolah Sepak Bola (SSB) Dataran Wae Apo mengatakan, pertandingan persahabatan ini merupakan wujud dari pihaknya . Dimana tim Legend ini merupakan gabungan dari tiga kecamatan se dataran Wae Apo kabupaten Buru.
"Sesuai dengan program kita, bagaimana mengangkat harkat dan martabat sepak bola di dataran Wae Apo. Karena sementara ini dari generasi kita mati suri karena tidak ada wadah yang menampung generasi kita," ujar Hariyono.
Tim sepak bola Legend Wae Apo ini katanya, ada campuran usia, yakni usia 18-22 tahun. Dikatakan, pihaknya suda berproses dan membentuk sekolah sepak bola dan tim, dan sedang dalam proses ijin ke KONI Kabupaten Buru untuk mendapatkan rekomendasi di daratan Wae Apo untuk perkembangan sepak bola kedepan.
Diakui Hariyono bahwa pihaknya termotivasi sejak sparing persahabatan dengan tim Bipolo FC Bursel ini. Kata Hariyono, akhirnya mereka mempunyai cita-cita.
"Dari Bursel ini memberikan jalan kepada kita di dataran Wae Apo agar bagaimana kita megirm anak-anak ini ke tingkat provinsi hingga nasional," ujarnya.(AZMI)
Pelatih sepakbola Bursel FC, Rahmat Dasuki kepada media ini mengatakan, pertandingan yang dilaksanakan anatara tim sepakbola Bursel FC dari Buru Selatan dengan tim sepakbola Legend Wae Apo dari kabupaten Buru, merupakan ajang persahabatan dan silaturahmi.
Dasuki mengatakan, pertandingan sepakbola yang dilaksanakan ini merupqkan sebagai undangan balasan.
"Beberapa hari lalu kita suda bersamdang ke Wai Apo dan hari ini tim dari Wai Api datang dengan tim binaan. Kegiatan ini dalam rangka silaturahmi sekaligus tim Legend dalam rangka pembinaan sepak bola mereka," jelas Dasuki.
Jelas Dasuki, tim sepak bola Legend Wai Apo ini intinya ingin belajar dari kabupaten Buru Selatan. Karena menurut mereka perkembagan sepak bola Biru Selatan cukup baik, cukup maju.
Kata Dasuki, tim sepak bola Legend Waeyapo ini berkompetisi sampai di tingkat provinsi maupun nasional. Sehingga mereka ingin belajar dari tim sepak bola buru selatan.
Lajut Dasuki, pertandingan persahabatan yang dilaksanakan ini suda menjadi kegiatan rutin, guna membangun silaturahmi dan kebersamaan.
"Teman-teman dari Wae Apo ini ingin belajar dari tim Bursel FC dibawa kepemimpinan Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulisa, dimana sepak bola sangat maju dan publik suda tahu itu," jelas Dasuki.
Lanjutnya, pada tahun lalu, tim sepak bola Bursel FC bisa mewakili provinsi Maluku di tingkat nasional.
Semetara itu Hariyono Ketua Sekolah Sepak Bola (SSB) Dataran Wae Apo mengatakan, pertandingan persahabatan ini merupakan wujud dari pihaknya . Dimana tim Legend ini merupakan gabungan dari tiga kecamatan se dataran Wae Apo kabupaten Buru.
"Sesuai dengan program kita, bagaimana mengangkat harkat dan martabat sepak bola di dataran Wae Apo. Karena sementara ini dari generasi kita mati suri karena tidak ada wadah yang menampung generasi kita," ujar Hariyono.
Tim sepak bola Legend Wae Apo ini katanya, ada campuran usia, yakni usia 18-22 tahun. Dikatakan, pihaknya suda berproses dan membentuk sekolah sepak bola dan tim, dan sedang dalam proses ijin ke KONI Kabupaten Buru untuk mendapatkan rekomendasi di daratan Wae Apo untuk perkembangan sepak bola kedepan.
Diakui Hariyono bahwa pihaknya termotivasi sejak sparing persahabatan dengan tim Bipolo FC Bursel ini. Kata Hariyono, akhirnya mereka mempunyai cita-cita.
"Dari Bursel ini memberikan jalan kepada kita di dataran Wae Apo agar bagaimana kita megirm anak-anak ini ke tingkat provinsi hingga nasional," ujarnya.(AZMI)