Penulis : Syamsul
Rabu, 03 Mei 2017
Probolinggo,kraksaan-online.com - Dari segi topografi, wilayah Kabupaten Probolinggo sangat berpotensi dalam pengembangan tanaman hortikultura mulai dari dataran tinggi, menengah maupun rendah. Berbagai macam jenis sayur dan buah-buahan dapat dikembangkan dengan baik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Handaka Murwanta mengungkapkan selama ini pihaknya sudah melakukan pemetaan daerah hortikultura.
"Untuk daerah Krucil dan Tiris, ada apukat Rengganis dan Mentera serta Manggis Cemani. Daerah Lumbang kita arahkan dapat mendukung agrowisata berupa durian varietas lokal Sikasur," katanya.
Sedangkan sayuran bisa ditemui di daerah Sumber dan Sukapura yang meliputi kubis, kentang, bawang daun/prei dan tomat. Sementara untuk bawang merah dan cabe rawit dan cabe merah besar bisa dijumpai di daerah Wonomerto, Bantaran, Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar, Maron, Krucil dan Paiton.
"Disamping itu juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan bawang merah yang bisa dihasilkan dari 5 (lima) kecamatan meliputi Dringu, Gending, Leces, Tegalsiwalan dan Banyuanyar. Tetapi dua tahun lalu ada lokasi pengembangan baru di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Kraksaan, Pajarakan, Kotaanyar dan Besuk," jelasnya.
Handaka menegaskan untuk peningkatan produksi dan produktivitas serta mutu hortikultura, pihaknya telah melakukan beragam upaya. Salah satunya berupa pengembangan GAP (Good Agricultural Practices) atau bercocok tanam yang baik yang diharapkan produksi hortikultura mendapatkan sertifikat.
"Saat ini kita mempunyai satu kelompok yang sudah mendapatkan sertifikat organik berupa Prima 3 di Kecamatan Paiton. Sertifikat Prima 3 adalah sebuah sertifikat yang paling rendah yang menunjukkan aman dikonsumsi," jelasnya.
Upaya lain yang dilakukan oleh DKPP jelas Handaka adalah dengan membantu pengembangan hortikultura dengan memberikan benih bermutu buah dan sayuran. Seperti tahun 2016 lalu ada bantuan dari APBN berupa bawang merah seluas 150 hektar, cabe rawit seluas 72 hektar dan cabe merah besar seluas 24 hektar.
"Kami juga ada program pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman buah dan sayuran. Harapannya disamping untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga bisa dijual manakala ada kelebihan produksi," terangnya.
Ke depan Handaka berharap agar potensi tanaman hortikultura di Kabupaten Probolinggo bisa terus berkembang dengan baik demi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. (wan/why)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Handaka Murwanta mengungkapkan selama ini pihaknya sudah melakukan pemetaan daerah hortikultura.
"Untuk daerah Krucil dan Tiris, ada apukat Rengganis dan Mentera serta Manggis Cemani. Daerah Lumbang kita arahkan dapat mendukung agrowisata berupa durian varietas lokal Sikasur," katanya.
Sedangkan sayuran bisa ditemui di daerah Sumber dan Sukapura yang meliputi kubis, kentang, bawang daun/prei dan tomat. Sementara untuk bawang merah dan cabe rawit dan cabe merah besar bisa dijumpai di daerah Wonomerto, Bantaran, Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar, Maron, Krucil dan Paiton.
"Disamping itu juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan bawang merah yang bisa dihasilkan dari 5 (lima) kecamatan meliputi Dringu, Gending, Leces, Tegalsiwalan dan Banyuanyar. Tetapi dua tahun lalu ada lokasi pengembangan baru di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Kraksaan, Pajarakan, Kotaanyar dan Besuk," jelasnya.
Handaka menegaskan untuk peningkatan produksi dan produktivitas serta mutu hortikultura, pihaknya telah melakukan beragam upaya. Salah satunya berupa pengembangan GAP (Good Agricultural Practices) atau bercocok tanam yang baik yang diharapkan produksi hortikultura mendapatkan sertifikat.
"Saat ini kita mempunyai satu kelompok yang sudah mendapatkan sertifikat organik berupa Prima 3 di Kecamatan Paiton. Sertifikat Prima 3 adalah sebuah sertifikat yang paling rendah yang menunjukkan aman dikonsumsi," jelasnya.
Upaya lain yang dilakukan oleh DKPP jelas Handaka adalah dengan membantu pengembangan hortikultura dengan memberikan benih bermutu buah dan sayuran. Seperti tahun 2016 lalu ada bantuan dari APBN berupa bawang merah seluas 150 hektar, cabe rawit seluas 72 hektar dan cabe merah besar seluas 24 hektar.
"Kami juga ada program pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman buah dan sayuran. Harapannya disamping untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga bisa dijual manakala ada kelebihan produksi," terangnya.
Ke depan Handaka berharap agar potensi tanaman hortikultura di Kabupaten Probolinggo bisa terus berkembang dengan baik demi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. (wan/why)