BERITA MALUKU. Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX/Ambon menguji keterampilan tim Komando Latihan (Kolat) Armada Timur (Armatim) dalam simulasi peran tempur, Selasa (30/5/2017).
Pada simulasi peran tempur, diskenariokan situasi politik global dan nasional berdampak terhadap kerusuhan sosial di daerah-daerah dan meluas hampir ke seluruh wilayah Ambon, sehingga terjadi pembakaran rumah penduduk secara masif.
Status siaga Lantamal IX/Ambon lantas ditingkatkan menjadi siaga satu.
Dalam kondisi itu, tim patroli Marinir dan Polisi Militer AL (Pomal) melaporkan telah menangkap lima orang yang diduga menyusup di Markas Komando (Mako) Lantamal IX, mereka kemudian diserahkan kepada pihak intelijen.
Akibat penahanan tersebut, puluhan massa berunjuk rasa di depan Mako Lantamal IX, menuntut pembebasan para penyusup.
Pihak Lantamal IX mencoba melakukan negosiasi tapi gagal, para demonstran memaksa masuk dan bertindak anarkis dengan melempari tim Penindak Huru-Hara (PHH) Lantamal IX menggunakan batu dan botol.
Karena itu, pasukan PHH terpaksa bergerak maju membentuk formasi untuk membubarkan pendemo secara paksa, dan mengamankan sejumlah massa yang dinilai sebagai provokator.
Melihat situasi tersebut, Komandan Lantamal IX/Ambon Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono lalu memerintahkan kepada prajurit Lantamal IX untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi, guna menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.
Bersamaan dengan itu, koordinasi dengan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II juga ditingkatkan.
Dari hasil koordinasi, diperoleh informasi dari Pangkalan Udara (Lanud) Koopsau II bahwa telah terdeteksi empat pesawat tempur tidak dikenal di Laut Arafura, melaju dengan halu 330 cepat satu march menuju Mako Lantamal IX.
Pesawat musuh tersebut menyerang Mako Lantamal IX, kantor Dissyahal dan gedung Satuan Komunikasi dan Elektronika (Satkomlek) terkena tembakan musuh sehingga komando pengendalian dialihkan ke Detasemen Markas Komando (Denmako).
Pengujian ketrampilan tim Kolat Armatim dipimpin oleh Letkol Laut (P) D.A. Mansyur, dengan melaksanakan beragam ujian yang berlangsung selama 29 - 30 Mei 2017.
Adanya tim Kolat Armatim di Lantamal IX, diharapkan akan kembali menumbuhkan semangat para prajurit untuk siap sedia, kapanpun dan di manapun untuk menjaga keutuhan NKRI, khususnya di wilayah Maluku.
Tidak hanya simulasi peran tempur, dalam Uji Terampil juga digelar pengujian peraturan baris-berbaris, peraturan dinas militer dalam khas TNI AL, peraturan penghormatan militer, peraturan dinas garnizun, dan tata cara upacara militer atau lebih dikenal dengan P5T.
Selain itu, juga dilaksanakan tes peluit, tali-temali, menembakan pistol, uji drill dakhura, drill sabotase anti teror, penanggulangan kebakaran, search and rescue (SAR) dan Evakuasi, serta latihan keamanan laut.
Pada simulasi peran tempur, diskenariokan situasi politik global dan nasional berdampak terhadap kerusuhan sosial di daerah-daerah dan meluas hampir ke seluruh wilayah Ambon, sehingga terjadi pembakaran rumah penduduk secara masif.
Status siaga Lantamal IX/Ambon lantas ditingkatkan menjadi siaga satu.
Dalam kondisi itu, tim patroli Marinir dan Polisi Militer AL (Pomal) melaporkan telah menangkap lima orang yang diduga menyusup di Markas Komando (Mako) Lantamal IX, mereka kemudian diserahkan kepada pihak intelijen.
Akibat penahanan tersebut, puluhan massa berunjuk rasa di depan Mako Lantamal IX, menuntut pembebasan para penyusup.
Pihak Lantamal IX mencoba melakukan negosiasi tapi gagal, para demonstran memaksa masuk dan bertindak anarkis dengan melempari tim Penindak Huru-Hara (PHH) Lantamal IX menggunakan batu dan botol.
Karena itu, pasukan PHH terpaksa bergerak maju membentuk formasi untuk membubarkan pendemo secara paksa, dan mengamankan sejumlah massa yang dinilai sebagai provokator.
Melihat situasi tersebut, Komandan Lantamal IX/Ambon Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono lalu memerintahkan kepada prajurit Lantamal IX untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi, guna menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.
Bersamaan dengan itu, koordinasi dengan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II juga ditingkatkan.
Dari hasil koordinasi, diperoleh informasi dari Pangkalan Udara (Lanud) Koopsau II bahwa telah terdeteksi empat pesawat tempur tidak dikenal di Laut Arafura, melaju dengan halu 330 cepat satu march menuju Mako Lantamal IX.
Pesawat musuh tersebut menyerang Mako Lantamal IX, kantor Dissyahal dan gedung Satuan Komunikasi dan Elektronika (Satkomlek) terkena tembakan musuh sehingga komando pengendalian dialihkan ke Detasemen Markas Komando (Denmako).
Pengujian ketrampilan tim Kolat Armatim dipimpin oleh Letkol Laut (P) D.A. Mansyur, dengan melaksanakan beragam ujian yang berlangsung selama 29 - 30 Mei 2017.
Adanya tim Kolat Armatim di Lantamal IX, diharapkan akan kembali menumbuhkan semangat para prajurit untuk siap sedia, kapanpun dan di manapun untuk menjaga keutuhan NKRI, khususnya di wilayah Maluku.
Tidak hanya simulasi peran tempur, dalam Uji Terampil juga digelar pengujian peraturan baris-berbaris, peraturan dinas militer dalam khas TNI AL, peraturan penghormatan militer, peraturan dinas garnizun, dan tata cara upacara militer atau lebih dikenal dengan P5T.
Selain itu, juga dilaksanakan tes peluit, tali-temali, menembakan pistol, uji drill dakhura, drill sabotase anti teror, penanggulangan kebakaran, search and rescue (SAR) dan Evakuasi, serta latihan keamanan laut.