LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,-Seleksi Calon Kepala (Cakep) sekolah di Lombok Tengah, diduga sarat pungutan liar (Pungli). Informasi yang dihimpun Media Pembaruan, masing-masing pendaftar dikenakan biaya Rp 100 ribu. Proses penarikan diduga dikoordinir oleh para pegawai di Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan (Disdik) Lombok Tengah. Padahal dalam aturan sudah jelas bahwa biaya pendidikan cakep sepenuhnya ditanggung daerah.
Kepala Bidang (Kabid) GTK, Bayangkari,S.Pd membenarkan adanya penarikan uang pendaftaran Cakep. Namun pihaknya menolak jika hal tersebut dikatakan sebagai pungutan, melainkan inisiatif guru. Bahkan sebagian calon peserta belum menyerahkan uang.
" Kami tidak bisa bohog, ada yang menyerahkan dan aja juga yang belum. Tapi secara detilnya saya tidak tahu," kata Bayangkari di ruang kerjanya, Jumat kemarin.
Ia menjelaskan, biaya pendaftaran akan digunakan untuk membeli konsumsi selama proses pendidikan berlangsung. Sebab kwota yang dibiayai APBD hanya untuk 40 orang, dengan total anggaran Rp 300 juta. Sementara jumlah pendaftar saat ini mencapai 200 an lebih. Adapun uang pendaftaran tersebut, diserahkan langsung oleh peserta kepada salah seorang kasi di Bidang GTK. Mengenai jumlah yang sudah terkumpul saat ini, pihaknya mengaku tidak tahu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jumlah jabatan kepala sekolah yang lowong saat ini sangat banyak. Tahun 2014 saja, jumlah jabatan yang lowong dari semua jenjang lebih dari seratus sekolah. Tahun ini, jumlah tersebut diperkirakan bertambah dan diperkirakan lebih dari 200 sekolah. Sementara jumlahcalon kepala sekolah yang memiliki Nomor Urut Kepala Sekolah (NUKS) dari semua jenjang hanya 111 orang.
Dengan kondisi saat ini, pendidikan cakep merupakan hal penting yang harus diprioritaskan. Untuk itu ia mengajak semua pihak mendukung hal tersebut, demi pendidikan yang lebih baik.wis