BERITA MALUKU. Data hitung cepat Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Ambon versi Konsultan Cita Indonesia (KCI) menunjukkan pasangan Richard Louhenapessy - Syarif Hadler (Paparisa Baru) unggul dengan perolehan suara 53,34 persen.
Sementara pasangan Poly Kastanya - Sam Latuconsina (PANTAS) meraih 46,60 persen.
Peneliti KCI Muhammad Fajar, Rabu (15/2/2017) mengatakan, hasil hitung cepat berdasarkan sampel penghitungan di 236 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh lima kecamatan Kota Ambon.
Jumlah pemilih dan dipilih secara acak di seluruh wilayah kecamatan dari total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) kota Ambon sebanyak 237,627 pemilih, tersebar di 675 TPS.
Hasil tersebut kata Fajar sesuai jumlah partisipasi pemilih sebanyak 53,75 persen dan jumlah sampel yang masuk sebanyak 100 persen.
Perolehan suara tersebut terbagi di lima kecamatan, masing-masing Baguala dimana Paparisa Baru meraih 53,98 persen dan PANTAS 46,05 persen, Leitimur Selatan (Paparisa Baru 50,28 persen, PANTAS 49.72 persen), Nusaniwe (Paparisa Baru 50,27 persen, PANTAS 49,73 persen).
Di kecamatan Sirimau, Paparisa Baru meraih 55,42 persen dan PANTAS 44,58 persen, Teluk Ambon (Paparisa Baru 54,04 persen dan PANTAS 45,96 persen).
Fajar juga mengungkapkan, survey yang dilakukan menunjukkan Paparisa Baru unggul karena tiga faktor utama yakni tingkat kepuasan masyarakat sangat tinggi terhadap Richard Louhenapessy saat memimpin sebagai Wali Kota selama periode 2011 - 2016, mencapai 80 persen.
Selain itu kesukaan terhadap Richard dan Syarif cukup tinggi, hal lainnya adalah kinerja tim sukes Paparisa Baru di 10 hari terakhir cukup baik yakni dapat menjaga suara basis dari gangguan, mobilisasi pemilih ke TPS, serta upaya menarik simpati pemilih sangat baik.
"Pak Richard dinilai berpengaruh dalam pemerintahan baik sebagai Wali Kota periode lima tahun lalu maupun pak Syarif juga sebagai mantan Wakil Wali Kota periode 2001 - 2006," katanya.
Ia menambahkan, hasil penghitungan cepat merupakan hasil sementara dengan tingkat akurat mencapai lebih dari sembilan puluh lima persen dengan tingkat error di bawah satu persen.
"Data bersifat ilmiah karena menggunakan metode statistik, tetapi kita tetap harus menunggu penghitungan manual yang akan dilakukan KPU Kota Ambon," katanya.
Sementara pasangan Poly Kastanya - Sam Latuconsina (PANTAS) meraih 46,60 persen.
Peneliti KCI Muhammad Fajar, Rabu (15/2/2017) mengatakan, hasil hitung cepat berdasarkan sampel penghitungan di 236 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh lima kecamatan Kota Ambon.
Jumlah pemilih dan dipilih secara acak di seluruh wilayah kecamatan dari total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) kota Ambon sebanyak 237,627 pemilih, tersebar di 675 TPS.
Hasil tersebut kata Fajar sesuai jumlah partisipasi pemilih sebanyak 53,75 persen dan jumlah sampel yang masuk sebanyak 100 persen.
Perolehan suara tersebut terbagi di lima kecamatan, masing-masing Baguala dimana Paparisa Baru meraih 53,98 persen dan PANTAS 46,05 persen, Leitimur Selatan (Paparisa Baru 50,28 persen, PANTAS 49.72 persen), Nusaniwe (Paparisa Baru 50,27 persen, PANTAS 49,73 persen).
Di kecamatan Sirimau, Paparisa Baru meraih 55,42 persen dan PANTAS 44,58 persen, Teluk Ambon (Paparisa Baru 54,04 persen dan PANTAS 45,96 persen).
Fajar juga mengungkapkan, survey yang dilakukan menunjukkan Paparisa Baru unggul karena tiga faktor utama yakni tingkat kepuasan masyarakat sangat tinggi terhadap Richard Louhenapessy saat memimpin sebagai Wali Kota selama periode 2011 - 2016, mencapai 80 persen.
Selain itu kesukaan terhadap Richard dan Syarif cukup tinggi, hal lainnya adalah kinerja tim sukes Paparisa Baru di 10 hari terakhir cukup baik yakni dapat menjaga suara basis dari gangguan, mobilisasi pemilih ke TPS, serta upaya menarik simpati pemilih sangat baik.
"Pak Richard dinilai berpengaruh dalam pemerintahan baik sebagai Wali Kota periode lima tahun lalu maupun pak Syarif juga sebagai mantan Wakil Wali Kota periode 2001 - 2006," katanya.
Ia menambahkan, hasil penghitungan cepat merupakan hasil sementara dengan tingkat akurat mencapai lebih dari sembilan puluh lima persen dengan tingkat error di bawah satu persen.
"Data bersifat ilmiah karena menggunakan metode statistik, tetapi kita tetap harus menunggu penghitungan manual yang akan dilakukan KPU Kota Ambon," katanya.