Lombok Tengah, sasambonews.com. Festival Bau
Nyale di Kaliantan Lombok Timur krisis lahan akibatnya kegiatan tak bisa dilaksanakan secara maksimal. "Lahan publik sangat sedikit, lahan sudah dikuasai investor sehingga untuk membuat acara saja harus izin pemilik lahan" ungkap Kadisbupar NTB H.L.Faozal di Benang Stokel.
Faozal mengatakan pemilik lahan di kawasan itu sebagian besar dari luar daerah bahkan dimiliki oleh investor luar negeri sehingga untuk dapat izin penggunaan lahan saja cukup sulit oleh karena itu kegiatan festival tak maksimal segingga anggaran untuk festival sedikit. "Kita harus ke Bali untuk minta izin, untuk pasang terop saja tak ada lahan publik" jelasnya.
Pemprov NTB menganggarkan festival Nyale sebesar Rp.20 Juta sementara pemda sendiri hanya Rp.15 juta. Harusnya pemda menganggarkan cukup besar. Am
Related Posts :
Jalani Fungsi Pengawasan, DPRD Maluku Akan Bentuk Tim Covid-19 AMBON - BERITA MALUKU. DPRD Provinsi Maluku telah bersepakat, untuk membentuk Tim Covid-19, yang terdiri dari gabungan fraksi dan komi… Read More...
Bertambah 11 Sembuh 3, NTB Tembus 300, Loteng Bertambah 3Mataram, SN - Release dari Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Provinsi NTB menunjukkan terjadi peningkatan signifikan angka penderita… Read More...
Peduli Dampak Covid-19, Putra Zebua Bagikan Paket Sembako Di Gunungsitoli Gunungsitoli, - Anggota DPRD Kota Gunungsitoli, Putra Hidayat Zebua melaksanakan aksi sosial, berbagi kasih dengan sesama. Aksi sosia… Read More...
Tak Puas Putusan Pengadilan, Nyawa Jadi Taruhan SAUMLAKI - BERITA MALUKU. Penganiayaan berujung pembunuhan sadis yang terjadi pada Selasa (5/5) kemarin, di areal Jalan Tool menuju Band… Read More...
Rahakbauw Akan Segera di-PAW Dari Wakil Ketua DPRD Maluku AMBON - BERITA MALUKU. Richard Rahakbauw "terdepak" dari kursi Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku dari Partai Golkar. Posisinya sendiri ak… Read More...