Saat berada di Rumah Lembang, Djarot mengungkapkan cerita awal mula ia dipinang oleh Ahok menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.
"Saya diminta Pak Ahok untuk mendampingi (menjadi wakil gubernur). Saya waktu itu sudah menjadi anggota DPR RI Komisi II. Sudah 3 bulan. Tapi diminta Pak Ahok karena beliau naik jadi gubernur. Beliau akhirnya meminta izin terlebih dahulu kepada Ibu Megawati (ketua umum PDIP)," kenang Djarot, Selasa (22/11).
"Bu Mega sempat keberatan kenapa harus Pak Djarot karena sudah jadi anggota DPR. Namun beliau bilang butuh Djarot untuk jadi wakil, kalau tidak, dia enggak mau," imbuhnya.
Djarot menjelaskan keinginan Ahok meminang dirinya menjadi wakil gubernur saat itu bukanlah tanpa alasan. Sebab, keduanya pernah bertemu dalam studi banding ke China saat Ahok menjabat sebagai bupati Belitung Timur Djarot menjabat sebagai wali kota Blitar.
"Beliau (Ahok) bilang ke Bu Mega bahwa kenal dengan saya sejak studi banding ke China pada 2006. Dia bupati Belitung Timur. Saya (Ahok) tahu kinerja Pak Djarot jadi wali kota selama 10 tahun. Mati-matian Pak Ahok minta saya (menjadi wagub). Akhirnya bu Mega luluh," cerita Djarot.
Cerita pun kembali bergulir di Pilgub DKI 2017. Saat bursa calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI memanas beberapa waktu lalu, Djarot mengungkapkan dirinya sempat digoda untuk maju menjadi DKI 1. Namun akhirnya ia lebih memilih setia kembali mendampingi Ahok sebagai calon wakil gubernur.
"Ketika masa gonjang ganjing, turbulensi banyak orang merayu saya, menggoda saya. Pak Djarot (maju) nomer satu (calon gubernur). PDIP cukup 28 kursi. Biarkan saja saya lawan. Sepanjang saya enggak ada perbedaan prinsip, tetap saya sama Pak Ahok. Kinerja dan hatinya," ungkap cawagub nomor urut 2 itu.
"Akhirnya saya jawab gini. Saya bukan orang ambisius. Kalau dulu Pak Ahok berjuang mati-matian menghadirkan saya, ketika tidak ada perbedaan prinsip, saya selalu susah senang bersama Pak Ahok untuk membumikan Indonesia," sambungnya.
Kini saat Ahok tengah dirundung proses hukum dugaan penistaan agama, Djarot kembali dengan semangat mendukung pasangannya itu bersama pendukung. "Kita harus tabah, berani, kuat menunjukkan keadilan bisa ditegakkan, kebenaran bisa disampaikan," tandasnya.
Sumber : Detikcom