BERITA MALUKU. DPRD Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, Ternate menjadi pusat pertumbuhan investasi, banyak tenaga kerja yang berasal dari luar daerah dipakai pada investasi baru tersebut, sehingga mengancam keberadaan tenaga kerja (naker) untuk mendapatkan pekerjaan.
Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kota Ternate, Sudin Robo, di Ternate, Selasa (22/11/2016), menyatakan, hadirnya tenaga kerja dari luar daerah masuk Ternate menjadi permasalahan bagi warga Kota Ternate, karena Naker lokal yang mencari lapangan pekerjaan, sementara industri lokal belum mengatasi tingginya angka pengangguran.
"Masuknya banyak tenaga kerja yang berasal dari luar daerah yang bekerja di Kota Ternate itu ancaman langsung bagi tenaga kerja lokal di Kota Ternate dan salah satu tujuan utama investasi adalah menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal," ujarnya.
Bahkan, yang menjadi kekhawatiran Fraksi PDI Perjuangan serbuan tenaga kerja dari luar daerah, jangan sampai angka pengangguran semakin melebar dan menimbulkan kesenjangan baru di Kota Ternate, sehingga menjadikan warga Kota Ternate menjadi penonton di negerinya sendiri.
Dia mengakui, sudah bukan rahasia banyak tenaga kerja yang berasal dari luar daerah berbondong-bondong datang ke Kota Ternate sebagai syarat pencari kerja berkedok investasi.
Mereka datang secara masif ke Kota Ternate, sebagai syarat melekat dari investasi yang ditanamkan, sehingga disarankan kepada pemerintah harus membatasi dan menyaring tenaga kerja dari luar daerah yang masuk ke Kota Ternate.
Sebab, pemerintah kota Ternate pada tahun 2017 punya sasaran penurunan angka pengangguran menjadi 2,5 persen sampai dengan 3 persen.
"Jangan sampai pekerjaan domestik yang masih dapat dikerjakan tenaga kerja lokal diberikan juga ke tenaga kerja dari luar daerah dan jangan sampai tenaga kerja lokal tertindas lantara pemerintah tidak tegas, sehingga tenaga kerja lokal jadi penonton di negerinya sendiri,"katanya.
Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kota Ternate, Sudin Robo, di Ternate, Selasa (22/11/2016), menyatakan, hadirnya tenaga kerja dari luar daerah masuk Ternate menjadi permasalahan bagi warga Kota Ternate, karena Naker lokal yang mencari lapangan pekerjaan, sementara industri lokal belum mengatasi tingginya angka pengangguran.
"Masuknya banyak tenaga kerja yang berasal dari luar daerah yang bekerja di Kota Ternate itu ancaman langsung bagi tenaga kerja lokal di Kota Ternate dan salah satu tujuan utama investasi adalah menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal," ujarnya.
Bahkan, yang menjadi kekhawatiran Fraksi PDI Perjuangan serbuan tenaga kerja dari luar daerah, jangan sampai angka pengangguran semakin melebar dan menimbulkan kesenjangan baru di Kota Ternate, sehingga menjadikan warga Kota Ternate menjadi penonton di negerinya sendiri.
Dia mengakui, sudah bukan rahasia banyak tenaga kerja yang berasal dari luar daerah berbondong-bondong datang ke Kota Ternate sebagai syarat pencari kerja berkedok investasi.
Mereka datang secara masif ke Kota Ternate, sebagai syarat melekat dari investasi yang ditanamkan, sehingga disarankan kepada pemerintah harus membatasi dan menyaring tenaga kerja dari luar daerah yang masuk ke Kota Ternate.
Sebab, pemerintah kota Ternate pada tahun 2017 punya sasaran penurunan angka pengangguran menjadi 2,5 persen sampai dengan 3 persen.
"Jangan sampai pekerjaan domestik yang masih dapat dikerjakan tenaga kerja lokal diberikan juga ke tenaga kerja dari luar daerah dan jangan sampai tenaga kerja lokal tertindas lantara pemerintah tidak tegas, sehingga tenaga kerja lokal jadi penonton di negerinya sendiri,"katanya.