Latihan perang tersebut dimaksudkan untuk menguji kemampuan negara-negara peserta latihan untuk secara cepat menyebarkan sejumlah besar tentara. Latihan tersebut akan digelar di dua lokasi yang berbeda di Lithuania.
"Saat ini banyak tantangan baru yang tak terduga bagi militer kita. Kami harus menyiapkan unit dan komandan mereka untuk secara efisien merespon ancaman militer konvensional," kata kepala Angkatan Darat Lithuania, Jenderal Waldemar Rupšys, seperti dilansir Ruusia Today pada Minggu (20/11).
Latihan perang ini diikuti oleh Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Kanada, Polandia, Rumania, Slovenia, Luxemburg, dan tiga negara Baltik. Ini adalah pagelaran Iron Sword ketiga dan yang terbesar.
Dalam dua latihan sebelumnya hanya sekitar 2.000 personel pasukan yang terlibat. Dimana pada tahun 2014 sekitar 2.500 personel pasukan terlibat, sedangkan tahun lalu hanya 2.000 pasukan yang terlibat.
Rupšys menambahkan, Iron Sword 2016 adalah kesempatan pertama Lithuania untuk menguji brigade Žemaitija, brigade yang baru dibentuk awal tahun ini. Brigade Žemaitija saat ini memiliki dua batalyon dan unit dukungan. Brigade ini terdiri dari tentara wajib militer. - Sindo