Musik Tarling Cirebon Tercipta karena Gitar Belanda Rusak

JAWA BARAT - Seniman Cirebon Dino Syahrudin bicara soal tarling. dengan memegang gitarnya dia bercerita tentang musik tarling yang merupakan salah satu jenis musik yang populer di wilayah pesisir pantai utara (pantura) Jawa Barat, terutama wilayah Cirebon dan Indramayu.

Musik tarling klasik Cirebon menjadi kebanggaan masyarakat Cirebon dari berbagai kalangan. Kemunculan musik dangdut pantura tak lepas dari perkembangan musik tarling klasik yang sudah berkembang sebelumnya.

Musik Tarling Cirebon Tercipta karena Gitar Belanda Rusak
Menurut seniman Cirebon, musik tarling merupakan melodi jiwa. Sebab, selain dari alunan musik, lirik lagu yang dinyanyikan seniman tarling klasik menggambarkan kehidupan masyarakat Cirebon sehari-hari.

Nama tarling sendiri diindentikan dengan nama instrumen gitar dan suling. Adapun asal usul lahirnya musik tarling di tahun 1931 yakni dari gitar rusak milik tentara Belanda.

Seniman Cirebon Dino Syahrudin menuturkan, awal mula tercipta musik tarling yakni atas permintaan tentara Belanda kepada seniman ahli gamelan, Sugro, untuk memperbaiki gitar yang rusak. Sugro pun kemudian menerima permintaan tentara Belanda untuk memperbaiki gitar yang rusak.

Kepandaian Sugro memperbaiki gitar yang rusak dibarengi dengan kemampuannya berinovasi memasukkan nada-nada pada alat musik gamelan ke dalam gitar, dari situlah tercipta musik tarling.

"Paduan suara gamelan beserta laras yang bisa masuk ke dalam gitar ditambah dengan suling maka terciptalah musik tarling khas Cirebon," jelasnya.

Dari situlah, generasi pertama tarling mulai mempertunjukkan temuan dan inovasi mereka dalam bermain musik tarling klasik Cirebonan tanpa membawa gamelan. Sugro bersama rekan-rekannya pun mulai menunjukkan kreasinya dalam bermain tarling klasik.

Dino menjelaskan, pada musik tarling generasi pertama, posisi pemain ada empat orang. Yakni gitar melodi, gitar pengiring yang juga bermain bass, sinden dan pemain yang memainkan alat tiup tradisional yang terbuat dari botol hijau sebagai pemanis lagu.

"Sinden menjadi bagian penting dalam menyanyikan musik tarling klasik yang bercerita tentang kehidupan masyarakat Cirebon,"jelasnya.

Suara sinden yang syahdu dan alunan musiknya yang khas membaut tarling sebagai melodi jiwa dari masyarakat Cirebon dan Indramayu.

Seiring dengan berkembangnya musik tarling saat ini, muncul sosok seorang wanita, Mama Jana, di generasi kedua musik tarling. Mama Jana pun mampu mengembangkan musik tarling klasik dengan menciptakan melodi kiser (tembang klasik).

Di era Mama Jana ini, tarling semakin syahdu dan menjiwa karena selain musik juga ada petikan melodi yang menjadi ciri khas Cirebon hingga saat ini.

Dino mengatakan, tarling klasik era Mama Jana merupakan inovasi yang terbilang luar biasa. Selain menjadi ciri khas, melodi kiser yang diciptakan Mama Jana menjadi inspirasi berkembangnya musik tarling di Cirebon.

Hingga memasuki generasi ketiga, musik tarling mendapat sentuhan teknologi dengan gitar elektrik hingga dikenal dengan melodi Kota Udang.

Tapi lama kelamaan, dengan masuknya musik organ, maka tarling perlahan mulai terkikis.
"Orang Cirebon menamakan teng dung Cirebon atau dangdut Cirebon," sebutnya. (MerahPutih/WD)

Subscribe to receive free email updates: