Pertempuran Myanmar dengan tiga kelompok pemberontak terjadi di Kota Muse dan Kutkai, di negara bagian Shan, wilayah timur laut Myanmar yang berbatasan dengan China.
Tiga kelompok pemberontak, Tentara Kemerdekaan Kachin, Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang dan kelompok Kokang menyerang pos-pos militer dan polisi Myanmar di kota-kota perbatasan pada hari Minggu kemarin.
Pemerintah Myanmar saat ini sedang berupaya mengajak ketiga kelompok pemberontak itu melakukan gencatan senjata.
Kantor berita Xinhua, mengutip Kantor Komisi Informasi Myanmar pada Senin (21/11/2016) melaporkan, sebanyak delapan orang, termasuk seorang tentara, tiga polisi, satu milisi dan tiga warga sipil tewas dalam bentrokan. Selain itu, 29 orang dilaporkan terluka, termasuk sembilan polisi, dua petugas bea cukai dan 18 warga sipil.
Ketiga kelompok pemberontak mundur setelah militer Myanmar meluncurkan tembakan balasan. Pasukan Myanmar saat ini dilaporkan sedang memburu para penyerang pos-pos militer dan polisi.
Pada Minggu malam, Kedutaan Besar China di Myanmar mengeluarkan pernyataan yang mendesak warga China di negara itu agar menghindari daerah konflik.
Kementerian Pertahanan China juga mengeluarkan pernyataan dalam website-nya untuk menyikapi situasi di perbatasan."Tentara China siaga tinggi dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara, serta melindungi kehidupan dan properti warga China yang tinggal di pinggiran," bunyi pernyataan kementerian itu.
Pemerintah China telah mendesak kelompok yang bertikai di Myanmar untuk menahan diri dan mengambil langkah-langkah konkret dan efektif untuk melakukan gencatan senjata demi mewujudkan perdamaian di perbatasan China-Myanmar.
Beijing juga menawarkan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang melarikan diri dari daerah konflik di Myanmar yang memasuki wilayah China. - Sindo