Humas- Bertempat di Ballroom Hotel CK Tanjungpinang, Senin (21/11) pagi tadi. Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, menghadiri kegiatan Seminar Sehari dengan tajuk " Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dan Meningkatkan Mutu Pendidikan ".
Acara yang digelar oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dihadiri juga Gubernur Provinsi Kepri, Drs. H. Nurdin Basirun, S. Sos, M. Si.
Seminar sehari yang diikuti oleh guru-guru se-Provinsi Kepri tersebut adalah dalam rangka Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 71 PGRI.
Gubernur Provinsi Kepri, Drs. H. Nurdin Basirun, S. Sos, M. Si, mengatakan seminar ini akan menjawab tantangan dunia pendidikan, untuk itu, ia minta kepada para guru, agar membantu saya untuk mewujudkan tema seminar ini dalam dunia pendidikan," Aplikasikanlah seminar ini di sekolah-sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kepri ", Kata Nurdin mengawali sambutannya.
Nurdin juga menginginkan, melalui seminar ini, kita dapat membangun dan meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Kepri, Ia juga menitip pesan kepada kepala dinas pendidikan provinsi Kepri, untuk menampung dan menjawab segala keluhan guru-guru di Provinsi Kepri," Ujarnya
Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, menyampaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan ada tujuh hal yang harus di lakukan oleh seorang guru, selain mengajar dan mendidik, fungsi profesi guru harus bisa melatih, mengarahkan, membimbing, menilai, dan mengevaluasi, " Ini menjadi beban yang berat bagi seorang guru, apalagi di tambah dengan administrasi, sehingga fungsi seorang guru terhadap muridnya menjadi kendala dengan adanya pengisian sertifikasi itu ".
Lanjut Lis, sertifikasi menjadi beban berat bagi guru, ibarat kejar jam tayang, sehingga guru lebih konsentrasi dengan sertifikasi, dibandingkan dengan pendidikan," Kata Lis diiringi tepukan gemuruh dari para guru.
Lis sempat beberapa kali berbicara dengan Menpan, terkait masalah formasi pegawai untuk guru dan medis, " Kedepan Kemenpan akan alokasikan dua formasi penerimaan PNS, yaitu paramedis, non paramedis, dan formasi khusus dunia pendidikan ".
Dikatakan Lis, guru honor, baik daerah maupun sekolah telah banyak memberi kontribusinya terhadap dunia pendidikan," Mudah-mudahan penerimaan PNS nanti, guru-guru honor dipriotitaskan ". Harap Lis
Diakhir sambutannya, Lis mengucapkan selamat melaksanakan seminar, mudah-mudahan hasil yang di dapat dalam seminar ini, bisa menjadi rekomendasi bagi dunia pendidikan di Kepri dan Kota Tanjungpinang ", Tutup Lis
Sebelumnya, Ketua PGRI Provinsi Kepri, Drs. HZ. Dadang, AG, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang PGRI perjuangan bagi guru, pertama memperjuangkan agar tunjangan guru diberikan bersamaan dengan gaji, kedua, uji kompetisi guru tidak dilakukan tiap tahun, tetapi saat ada pemetaan saja, memperjuangkan pengangkatan PNS bagi guru honor, dan yang terpenting adalah memperjuangkan Undang-Undang perlindungan profesi guru, hal ini, karena guru selalu dihadapkan dengan persoalan hukum jika hendak meningkatkan disiplin kepada siswanya." Mudah-mudahan perjuangan ini akan berhasil, menuju guru profesional, sejahtera, dan terlindungi ", Pungkasnya.
Seminar sehari itu dimulai ketika Gubernur Provinsi Kepri melakukan pemukulan gong, yang didampingi oleh Walikota, Ketua PGRI Provinsi Kepri, Kepala Pendidikan Provinsi Kepri, Arifin Nasir.
Para guru akan diberi materi terkait kesadaran kolektif guru dan mutu pendidikan oleh narasumber dari Departemen Informasi dan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum.
Pada kesempatan itu, Walikota Tanjungpinang dan Gubernur Provinsi Kepri menerima penghargaan dari Ketua PGRI Provinsi Kepri.