Jakarta, infobreakingnews - Jenderal Tito Karnavian,sebagai Kapolri bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menggelar video conference di Mabes Polri dengan pejabat utama Polri-TNI, kapolda, pangdam, dan pangkotama di seluruh Indonesia, Senin (21/11/2016).
"Intinya antisipasi aksi tanggal 25 November dan 2 Desember. Untuk yang tanggal 25 November akan ada unjuk rasa di DPR, namun ada upaya tersembunyi dari kelompok yang ingin masuk ke DPR dan mau kuasai DPR," ujar Tito.
Tito mengatakan aksi tanggal 25 November berpotensi melanggar Pasal 104, 105, 106, dan 107 KUHP, karena diduga ada maksud untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.
"Itu pasal makar. Kami akan memperkuat penjagaan Gedung DPR dan MPR. Kita siapkan rencana kontijensi yang tegas dan terukur sesuai UU. Kita akan tegakkan hukum," tegas Tito.
Polisi sudah mengetahui adanya rapat-rapat terkait rencana makar itu. "Rapat-rapat kita tahu sudah beberapa kali dilakukan. Rapat untuk menguasai gedung DPR, rapat untuk menggerakkan massa-massa yang lain. Kita paham," kata Jenderal (Pol) Tito dalam jumpa pers bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Mabes Polri.
Tito sebelumnya menyatakan sudah mengetahui adanya rencana makar terkait demonstrasi 25 November dan 2 Desember . Polisi dan TNI, masih kata Tito, siap melakukan tindakan tegas.
"Ada upaya-upaya, ada rapat-rapat yang kita pelajari dengan agenda politik lain. Dan agenda politik lain itu di antaranya melakukan makar," ujar Tito.
"Bila itu terjadi kita akan lakukan tindakan tegas, saya yakin masyarakat Jakarta cinta akan ketentraman, cinta akan keamanan. Kami sepakat dengan Panglima, Polri dan TNI menjaga Jakarta menjaga Indonesia tidak ingin pecah," ujar Tito mengakhirinya.***Samuel Aritonang
Tito sebelumnya menyatakan sudah mengetahui adanya rencana makar terkait demonstrasi 25 November dan 2 Desember . Polisi dan TNI, masih kata Tito, siap melakukan tindakan tegas.
"Ada upaya-upaya, ada rapat-rapat yang kita pelajari dengan agenda politik lain. Dan agenda politik lain itu di antaranya melakukan makar," ujar Tito.
"Bila itu terjadi kita akan lakukan tindakan tegas, saya yakin masyarakat Jakarta cinta akan ketentraman, cinta akan keamanan. Kami sepakat dengan Panglima, Polri dan TNI menjaga Jakarta menjaga Indonesia tidak ingin pecah," ujar Tito mengakhirinya.***Samuel Aritonang