Penulis : Wawan
Rabu, 21 September 2016
KREJENGAN – Sejak sebulan terakhir, SMPN 1 Krejengan telah menerapkan fingerprint untuk absensi siswa agar mempermudah pengawasan guru dan orang tua. Menariknya, inovasi penerapan fingerprint tersebut langsung tersambung dengan handphone (HP) orang tua siswa masing-masing. Sehingga gerak gerik peserta didik bisa terpantau dengan sendirinya.
Kepala SMPN 1 Krejengan Budiono mengungkapkan bahwa penerapan fingerprint siswa ini dilakukan menyusul adanya kegelisahan dari para orang tua terhadap anak-anak. Sebab sudah banyak kejadian anaknya pamit ke sekolah ternyata tidak ada di sekolahnya.
"Siswa datang dan pulang langsung melakukan fingerprint. Setelah itu, orang tua langsung menerima sms jika anaknya sudah ada di sekolah lengkap dengan jamnya. Jadi anak sudah tidak bisa lagi membohongi orang tuanya. Paling tidak ini bisa memberikan kepastian dan ketenangan kepada orang tua," katanya, Selasa (20/9/2016).
Menurut Budiono, fingerprint siswa yang diterapkan terhadap 258 anak ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi anak-anak agar tidak salah bergaul. "Tidak hanya orang tua, semua guru juga menerima rekapan kehadiran siswanya. Tapi khusus untuk wali kelas hanya menerima siswa yang ada di kelasnya saja," jelasnya.
Lebih lanjut Budiono menambahkah bahwa penerapan absensi fingerprint ini bertujuan untuk saling kontrol bersama antara sekolah dengan wali murid. "Setidaknya ini menutup ruang anak berbohong kepada orang tuanya. Orang tua sudah tahu kalau anaknya tiba di sekolah dan pulang dari sekolah. Kalau sudah tahu pulang, tetapi siswa itu tidak kunjung sampai ke rumah, berarti orang tua juga harus mengawasi," terangnya.
Dengan adanya fingerprint siswa ini harapannya anak-anak disiplin belajar, jujur dan tepat waktu. "Sehingga dampaknya diharapkan program pendidikan bisa tercapai. Dimana anak sudah siap menerima pelajaran karena dari rumah sudah fokus untuk belajar," tegasnya.
Selain mengirimkan informasi keberadaan anaknya di sekolah, fingerprint ini juga dimanfaatkan untuk mengirimkan surat undangan atau pemberitahuan kepada para orang tua jika anaknya pulang lebih awal.
"Alhamdulillah inovasi ini disambut sangat antusias oleh para orang tua. Ke depan kami berencana akan melakukan penambahan fingerprint agar tidak sampai terjadi antrean panjang ketika masuk atau pulang sekolah," pungkasnya. (wan)
Laporan : Wawan
Editor : Maz
Rabu, 21 September 2016
KREJENGAN – Sejak sebulan terakhir, SMPN 1 Krejengan telah menerapkan fingerprint untuk absensi siswa agar mempermudah pengawasan guru dan orang tua. Menariknya, inovasi penerapan fingerprint tersebut langsung tersambung dengan handphone (HP) orang tua siswa masing-masing. Sehingga gerak gerik peserta didik bisa terpantau dengan sendirinya.
Kepala SMPN 1 Krejengan Budiono mengungkapkan bahwa penerapan fingerprint siswa ini dilakukan menyusul adanya kegelisahan dari para orang tua terhadap anak-anak. Sebab sudah banyak kejadian anaknya pamit ke sekolah ternyata tidak ada di sekolahnya.
"Siswa datang dan pulang langsung melakukan fingerprint. Setelah itu, orang tua langsung menerima sms jika anaknya sudah ada di sekolah lengkap dengan jamnya. Jadi anak sudah tidak bisa lagi membohongi orang tuanya. Paling tidak ini bisa memberikan kepastian dan ketenangan kepada orang tua," katanya, Selasa (20/9/2016).
Menurut Budiono, fingerprint siswa yang diterapkan terhadap 258 anak ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi anak-anak agar tidak salah bergaul. "Tidak hanya orang tua, semua guru juga menerima rekapan kehadiran siswanya. Tapi khusus untuk wali kelas hanya menerima siswa yang ada di kelasnya saja," jelasnya.
Lebih lanjut Budiono menambahkah bahwa penerapan absensi fingerprint ini bertujuan untuk saling kontrol bersama antara sekolah dengan wali murid. "Setidaknya ini menutup ruang anak berbohong kepada orang tuanya. Orang tua sudah tahu kalau anaknya tiba di sekolah dan pulang dari sekolah. Kalau sudah tahu pulang, tetapi siswa itu tidak kunjung sampai ke rumah, berarti orang tua juga harus mengawasi," terangnya.
Dengan adanya fingerprint siswa ini harapannya anak-anak disiplin belajar, jujur dan tepat waktu. "Sehingga dampaknya diharapkan program pendidikan bisa tercapai. Dimana anak sudah siap menerima pelajaran karena dari rumah sudah fokus untuk belajar," tegasnya.
Selain mengirimkan informasi keberadaan anaknya di sekolah, fingerprint ini juga dimanfaatkan untuk mengirimkan surat undangan atau pemberitahuan kepada para orang tua jika anaknya pulang lebih awal.
"Alhamdulillah inovasi ini disambut sangat antusias oleh para orang tua. Ke depan kami berencana akan melakukan penambahan fingerprint agar tidak sampai terjadi antrean panjang ketika masuk atau pulang sekolah," pungkasnya. (wan)
Laporan : Wawan
Editor : Maz