5 Hal yang Harus Segera Diperbaiki Mourinho di MU Saat Ini.
Portal Berita Terupdate ~ Bulan madu Jose Mourinho bersama Manchester United sudah berakhir saat ini. Setelah sempat menang empat kali di laga awal, periode sulit menghampiri tim Setan Merah.
Berawal dari kekalahan sendiri di kandang sendiri lawan Manchester City dengan skor 1-2, tren buruk berlanjut di Liga Europa setelah mereka kalah 0-1 lawan Feyenoord dalam laga tandang. Setelah itu, kekalahan tandang kembali diterima dari Watford dengan skor telak 1-3.
Tiga kekalahan beruntun itu memperlihatkan, meski memiliki sejumlah pemain bintang, kerja Jose Mourinho untuk mengembalikan kejayaan MU tak mudah. Lalu apa yang perlu segera dilakukan Mou untuk memperbaiki hasil yang diraih MU saat ini :
1. Mengembalikan Peran Rooney
Wayne Rooney adalah striker yang tajam dan hebat. Tapi itu dulu. Saat ini, penampilan kapten timnas Inggris itu seperti layang-layang putus di Manchester United.
Rooney tak lagi berperan sebagai striker, karena peran Zlatan Ibrahimovic di lini depan MU tak tergantikan. Eks pemain Everton itu lebih banyak dimainkan di lini tengah.
Namun di posisi itu, kontribusi Rooney terhadap permainan tim tak terlalu besar. Tiga koleksi kartu kuningnya malah lebih banyak ketimbang satu gol yang dicetak ke gawang Bornemouth.
Mourinho perlu keberanian untuk menempatkan Rooney di bangku cadangan jika ia terus menerus tampil buruk. Tindakan itu perlu dilakukan demi memberi kesempatan pemain lain yang mungkin akan tampil bagus, sekaligus menyelamatkan penampilan tim secara keseluruhan.
2. Menemukan Duet Bek Tengah Tangguh
Sepanjang sejarah saat meraih kejayaan, Manchester United punya skuad yang diisi duet bek tengah yang tangguh. Sebut saja pasangan Steve Bruce-Gary Pallister, Jaap Stam-Ronny Johnsen, dan Rio Ferdinand-Nemanja Vidic.
Tak hanya tangguh saat bertahan. Para pemain itu juga kerap mencetak gol ketika timnya mendapat kesempatan melalui set piece tendangan bebas atau sepak pojok.
Namun kini, Mourinho belum menemukan kombinasi bek tengah yang benar-benar tangguh dan bisa diandalkan. Padahal MU punya pemain macam Chris Smalling, Daley Blind, Eric Bailly, hingga Phil Jones yang bisa beroperasi sebagai bek tengah.
Smalling sebetulnya adalah pemain belakang yang tangguh. Namun belakangan penampilannya kurang konsisten. Duet Bailly-Blind yang membuat United meraih empat kemenangan di awal musim sepertinya perlu dipertahankan oleh Mourinho jika ingin lini belakang sulit ditembus lawan.
3. Faktor Ketakutan Lawan
Saat Manchester United ditangani Alex Ferguson berjaya di periode akhir tahun 90-an hingga 2000-an, semua lawan membayangkan mereka bakal menderita saat berlaga lawan tim Setan Merah. United adalah tim yang betul-betul sulit untuk dikalahkan.
Kerap kali dalam sisa waktu yang singkat, pemain United tampil kesetanan untuk mengejar ketertinggalan dan membalikkan keadaan untuk meraih kemenangan. Situasi itu akhirnya dikenal dengan istilah Fergie Time.
Saat ini, lawan tak pernah lagi merasa gentar terlebih dahulu sebelum tampil melawan MU. Wayne Rooney dkk. bukan lagi tim yang punya aura menggetarkan. Mereka hanyalah tim Premier League seperti biasa, yang bisa kalah dari tim papan bawah.
Mourinho harus bisa mengembalikan aura tersebut. Kalaupun belum bisa mengembalikan Fergie Time, setidaknya Mou harus bisa membuat United tak lagi mudah dijadikan bulan-bulanan lawan seperti ketika kalah 1-3 lawan tim semenjana macam Watford.
4. Stop Menyalahkan Pemain
Manajer adalah pihak yang harus bisa memikul tanggung jawab paling besar jika timnya kalah. Hal ini yang belakangan dilupakan Mourinho.
Saat timnya kalah lawan Watford, Mou menyalahkan dua pihak, yaitu wasit dan Luke Shaw yang disebutnya bertahan dengan buruk. Menyalahkan pemain dan mengumbarnya ke media adalah tindakan yang mempermalukan serta bisa meruntuhkan respek dari pemain.
Saat menangani Chelsea, Mou memulai perseteruan dengan tim saat menyalahkan dokter tim, Eva Carneiro, akibat tim kalah. Setelah itu pelan tapi pasti sejumlah pemain membangkang di ruang ganti dan akhirnya Mou dipecat karena Chelsea meraih serentetan hasil buruk.
5. Mengoptimalkan Peran Pogba
Lini tengah United diperkuat oleh pemain termahal dunia, Paul Pogba. Namun sejauh ini, kontribusi pemain asal Prancis itu tak terlihat dominan di lini tengah tim Setan Merah.
Padahal Pogba memainkan lima laga bersama United. Ia baru berusia 23 tahun, muda, dan bertenaga. Mourinho harus bisa mengeluarkan potensi maksimal Pogba jika ingin United kembali ke jalur kemenangan.
Pogba bukan tipikal gelandang tajam yang rajin mencetak gol. Tapi kontribusi Pogba dalam hal melepas umpan terukur, memberi assist, atau melakukan tekel harus sepadan dengan uang yang dikeluarkan United untuk membawanya pulang dari Juventus.