Foto/Lagi.. Ribuan Rumah di Kota Medan Terendam Banjir, Salah Siapa? |
Banjir terjadi karena hujan turun selama beberapa jam, dini hari tersebut. Banjir itu juga membuat kawasan jalan mengalami kemacetan.
Pantauan SP, kemacetan panjang akibat banjir tersebut, terdapat di kawasan Jl Dr Mansur Medan. Di lokasi itu, polisi turun langsung mengatur lalulintas.
Bahkan, polisi ikut mendorong angkutan kota, kendaraan pribadi dan sepedamotor, yang mengalami mogon saat melintas di kawasan itu. "Daerah ini memang sudah menjadi langganan banjir. Setiap hujan lebat pasti banjir," ujar seorang warga Dr Mansur Medan, Hidayat (42).
Dia mengatakan, persoalan banjir bukan hal yang asing bagi masyarakat. Bahkan, pemerintah sudah melihat fenomena banjir itu. "Sayang, tidak ada upaya pemimpin di Medan ini untuk mengantisipasi banjir ini. Medan seperti tidak mempunyai pemimpin," katanya.
Sementara itu, banjir juga terjadi di Jl Harmonika Baru kawasan elit di Setiabudi Medan. Banjir juga terjadi di kawasan Karang Sari Rejo Medan. "Kalau yang tinggal di kawasan Harmonika Baru ini, mulai dari pejabat pemerintahan, anggota dewan dan aparat," kata warga Jl Harmonika Baru, Rudi (40).
Menurutnya, banjir yang terjadi di daerah itu karena masalah drainase buruk di kawasan itu. "Kalau perbaikan drainase memang gak pernah ada. Jalan pun rusak akibat banjir yang sering terjadi," jelasnya.
Di Belawan, masyarakat mengeluhkan sikap pemerintah yang seakan tidak memperdulikan masyarakatnya. Banjir justru sering terjadi."Sudah sering dilaporkan, bahkan media massa pun memberitakannya, namun pejabat di kota ini seperti buta dan tidak bisa mendengar," kata warga di sana.
Menurut warga, pemerintah hanya melakukan peninjauan bila banjir besar melanda pemukiman masyarakat. "Padahal, proyek pengendalian banjir oleh pemerintah, nilainya mencapai puluhan miliar. Hasilnya, sama sekali nihil," sebut masyarakat.