TEPA - BERITA MALUKU. Sebanyak 33 Kepala Keluarga (KK) Desa Manuwui, Kecamatan Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD).
Bantuan dari pemerintah pusat untuk warga ekonomi lemah ini, disalurkan langsung oleh pihak Pemerintah Desa Manuwui bertempat di Balai Desa setempat.
Informasi yang diterima media ini, Jumat (5/6/2020) menyebutkan, penyaluran bantuan kepada warga kurang mampu di desa ini disaksikan Babinkamtibmas Desa Manuwui dan sejumlah komponen terkait lainnya, termasuk dari pihak kecamatan setempat.
"Untuk penyaluran BLT ini, kita sudah undang Bapak Camat Pulau Babar, tetapi mungkin karena kondisi cuaca, pihak kecamatan tak bisa hadir untuk menyaksikan penyaluran tersebut," kata Kepala Desa (Kades) Manuwui, Fredi Reieuty.
Dari laporan Kades ini, 36 KK penerima BLT mengaku bersyukur mendapatkan bantuan pemerintah tersebut, akan tetapi di lain pihak diakuinya terdapat sejumlah warga miskin di desa ini kesal lantaran tak mendapatkan bantuan bersama dengan ke-36 KK itu, padahal nama-nama mereka sudah diajukan ke pihak terkait untuk memohon mendapatkan bantuan.
"Ada warga yang kecewa karena tidak bisa terima BLT Dana Desa. Padahal sesuai data yang kami kirim lebih dari 36 KK, tetapi setelah diverifikasi, hanya 36 KK itu namanya terdaftar sebagai penerima dana BLT itu," ungkap Kades.
Kades mengaku memaklumi kekecewaan warganya, tetapi dia tak bisa berbuat banyak lantaran semua itu ada criteria dan aturannya. Jadi, sebagai pimpinan di desa ini, dirinya sangat mengharapkan pengertian baik dari masyarakat untuk hal dimaksud.
Sementara itu, warga penerima BLT – Simson Peyasy mengaku bersyukur menerima bantuan. Walaupun nilainya tak seberapa namun itu dirasa ikut membantu beban hidup dia dan keluarga di masa sulit saat ini. Bahkan ada sedikit dari bantuan itu dia sisihkan bersama istrinya untuk modal usaha nasi bungkus.
Simson merupakan warga Desa Manuwui yang baru pindah dari Makasar-Sulawesi Selatan. Ia sudah mendaftarkan diri sebagai warga desa Manuwui.
Hal senada disampaikan salah satu ibu rumah tangga, Sani Waliana. Perempuan ini mengaku selama ini keluarganya tak menerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) ataupun bantuan lainnyadari pemerintah. Namun setelah menerima BLT Dana Desa ia mampu memenuhi kebutuhan keluarganya untuk beberapa waktu ke depan, terlebih di masa pandemic saat ini.
"Dampak Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap usaha suami saya yang hanya bekerja sebagai seorang supir, karena tak ada muatan. Tetapi syukur dengan adanya bantuan ini sedikit bisa membantu kebutuhan ekonomi keluarga saya. Untuk itu saya ucapkan terimakasih," ujar perempuan paruh baya tersebut. (eky)
Bantuan dari pemerintah pusat untuk warga ekonomi lemah ini, disalurkan langsung oleh pihak Pemerintah Desa Manuwui bertempat di Balai Desa setempat.
Informasi yang diterima media ini, Jumat (5/6/2020) menyebutkan, penyaluran bantuan kepada warga kurang mampu di desa ini disaksikan Babinkamtibmas Desa Manuwui dan sejumlah komponen terkait lainnya, termasuk dari pihak kecamatan setempat.
"Untuk penyaluran BLT ini, kita sudah undang Bapak Camat Pulau Babar, tetapi mungkin karena kondisi cuaca, pihak kecamatan tak bisa hadir untuk menyaksikan penyaluran tersebut," kata Kepala Desa (Kades) Manuwui, Fredi Reieuty.
Dari laporan Kades ini, 36 KK penerima BLT mengaku bersyukur mendapatkan bantuan pemerintah tersebut, akan tetapi di lain pihak diakuinya terdapat sejumlah warga miskin di desa ini kesal lantaran tak mendapatkan bantuan bersama dengan ke-36 KK itu, padahal nama-nama mereka sudah diajukan ke pihak terkait untuk memohon mendapatkan bantuan.
"Ada warga yang kecewa karena tidak bisa terima BLT Dana Desa. Padahal sesuai data yang kami kirim lebih dari 36 KK, tetapi setelah diverifikasi, hanya 36 KK itu namanya terdaftar sebagai penerima dana BLT itu," ungkap Kades.
Kades mengaku memaklumi kekecewaan warganya, tetapi dia tak bisa berbuat banyak lantaran semua itu ada criteria dan aturannya. Jadi, sebagai pimpinan di desa ini, dirinya sangat mengharapkan pengertian baik dari masyarakat untuk hal dimaksud.
Sementara itu, warga penerima BLT – Simson Peyasy mengaku bersyukur menerima bantuan. Walaupun nilainya tak seberapa namun itu dirasa ikut membantu beban hidup dia dan keluarga di masa sulit saat ini. Bahkan ada sedikit dari bantuan itu dia sisihkan bersama istrinya untuk modal usaha nasi bungkus.
Simson merupakan warga Desa Manuwui yang baru pindah dari Makasar-Sulawesi Selatan. Ia sudah mendaftarkan diri sebagai warga desa Manuwui.
Hal senada disampaikan salah satu ibu rumah tangga, Sani Waliana. Perempuan ini mengaku selama ini keluarganya tak menerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) ataupun bantuan lainnyadari pemerintah. Namun setelah menerima BLT Dana Desa ia mampu memenuhi kebutuhan keluarganya untuk beberapa waktu ke depan, terlebih di masa pandemic saat ini.
"Dampak Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap usaha suami saya yang hanya bekerja sebagai seorang supir, karena tak ada muatan. Tetapi syukur dengan adanya bantuan ini sedikit bisa membantu kebutuhan ekonomi keluarga saya. Untuk itu saya ucapkan terimakasih," ujar perempuan paruh baya tersebut. (eky)