Washington, Info Breaking News– Aksi protes atas kematian seorang pria kulit hita George Floyd yang digalang lembaga Black Lives Matters (BLM) semakin meluas di 30 kota besar di Amerika Serikat. Kondisi ini memaksa pemerintah setempat mengerahkan pasukan Garda Nasional untuk mengatasi unjuk rasa yang berujung rusuh tersebut.
Terkait hal ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC bersama seluruh Konsulat Jenderal RI (KJRI) di AS terus memonitor sekaligus memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang tersebar di berbagai wilayah di AS sejak gelombang demonstrasi dimulai pada 26 Mei 2020.
"Seluruh WNI di AS yang berjumlah 142.441 orang saat ini berada dalam kondisi aman dan baik. Tidak ada laporan terkait WNI yang terdampak akibat demo," kata Wakil Duta Besar RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto, melalui siaran pers, Selasa (2/6/2020).
Aksi protes yang terjadi mulai dari wilayah Pantai Timur hingga Pantai Barat kini telah memasuki hari ketujuh. Sebagian wilayah telah menetapkan jam malam dan mengumumkan status darurat.
"Keselamatan dan keamanan WNI di AS menjadi prioritas utama dan perhatian khusus KBRI Washington DC dan KJRI di AS," kata Iwan.
Semua perwakilan RI di AS, lanjutnya, telah mengeluarkan imbauan kepada WNI agar tetap tenang, hati-hati dan tidak keluar rumah kecuali untuk kepentingan atau kebutuhan yang mendesak, seperti membeli kebutuhan rumah tangga sehari-hari atau pergi ke dokter. Mereka juga diminta agar menjauhi tempat-tempat terjadinya aksi unjuk rasa karena berpotensi membahayakan keselamatan dan keamanan mereka
"Patuhi setiap instruksi, kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas setempat," tegasnya.
Menurut Iwan, seluruh perwakilan RI di AS terus menjalin kontak dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia, termasuk mahasiswa, untuk membantu memantau dari dekat dan memastikan keselamatan WNI dalam situasi saat ini. KBRI Washington DC dan KJRI di AS juga membuka layanan nomor hotline bagi masyarakat Indonesia di AS jika membutuhkan bantuan atau pertolongan.
Sebelumnya pada Senin (1/6/2020), KJRI Chicago melaporkan aksi unjuk rasa antara lain terjadi di San Fransisco dan Los Angeles (California), Portland (Oregon), Houston dan Dallas (Texas), Atlanta (Georgia), Richmond (Virginia), Phoenix (Arizona), New York, Seattle (Washington), Virginia, dan Charlotte (North Carolina).
Sementara di wilayah Midwest AS, yang juga menjadi lokasi berdirinya KJRI Chicago tercatat aksi berlangsung hingga hari Sabtu (30/5/2020) di Twin Cities (Minneapolis dan St. Paul) Minnesota, Indianapolis (Indiana), Des Moines (Iowa), Cincinnati dan Columbus (Ohio), Omaha (Nebraska), Detroit (Michigan), dan Fargo (North Dakota).
Sebagaimana di kota-kota lainnya di AS, pengunjuk rasa di kota-kota Midwest pada umumnya meneriakkan yel-yel "I can't breathe", yakni kata-kata terakhir George Floyd, serta membawa papan atau karton bertuliskan seruan keadilan, seperti "Justice 4 George", "George Floyd's Life is Mattered", dan "No Justice No Peace".
"Sampai pukul 12.00 Sabtu (29/3/2020) malam, WNI di kota-kota yang dilanda protes dilaporkan dalam keadaan baik dan aman," sebut keterangan pers dari KJRI Chicago, Senin. ***Novie Kusdarman