Polri Take Down Ribuan Akun yang Terkait Aksi Terorisme



Jakarta, Info Breaking News – Ribuan akun yang berkaitan dengan teroris serta berisi ajaran membuat bom di-take down oleh pihak Kepolisian.

Hal ini menyusul ditangkapnya EY, pemilik ruko aksesoris ponsel dan komputer "Wanky Cell" di Kota Bekasi yang diketahui merakit pemicu bom yang berbasis sinyal wifi.

"Di twitter ada juga, youtube juga ada. Makanya sudah kurang lebih 1.600 konten video yang berkaitan dengan teroris di takedown. Saat ini kelompok EY, dan anak buahnya YM, sudah berhasil merakit dua bom," kata Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri Jumat (10/5/2019).

Dari sejumlah video yang ditonton, Dedi menjelaskan bahwa bahan baku pembuatan 'bom wifi' cukup banyak. Namun, dengan sumber dana yang cukup baik dari usaha toko HP dan computer miliknya, EY pun dengan mudah mendapatkan bahan baku tersebut. Ia juga memiliki skill melatih dan merekrut anak buah yang cukup baik.

"Densus sedang mendalami bahan peledak ini cuma segini dan sudah berhasil disita atau masih ada ditempat lain dan atau apakah bahan ini juga sudah diberikan ke jaringan lain," lanjutnya.

Diketahui, EY diduga menyiapkan bom untuk diledakkan pada pengumuman pemenang Pemilihan Presiden 2019 di Komisi Pemilihan Umum 22 Mei 2019. Sasarannya adalah petugas kepolisian yang tengah berjaga dan kerumunan massa yang menyaksikan pengumuman itu.
EY diduga sudah mengantisipasi, bahwa kepolisian akan menggunakan pengecoh sinyal untuk memblokir sinyal ponsel dalam acara itu. Pemblokiran sinyal memang biasa dilakukan dalam acara-acara tertentu, misalnya saja saat kunjungan presiden ke suatu wilayah.
EY diduga sudah mengantisipasi penggunaan jammer itu. Karenanya, EY menyiapkan teknologi pemicu bom yang berbasis sinyal wifi, bukan menggunakan sinyal ponsel seperti lazimnya dalam serangan bom terdahulu. Akan tetapi, Dedi mengaku belum bisa menjelaskan detail teknologi bom itu.
Dari tangan EY yang terakhir diketahui merupakan pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, polisi menyita dua buah bom pipa besi yang tidak dilengkapi switchatau pemicu, pupuk booster lengkeng, HCL dalam botol, serbuk putih, dan beberapa cairan di dalam botol. ***Sam Bernas

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :