Dalam kunjungannya ke Saumlaki, Danlantamal IX didampingi Asintel Danlantamal IX Kolonel Laut (KH) Yus Hariyanto, S.H., Aslog Danlantamal IX Kolonel Laut (T) Yudho Prijanto dan Ketua Cabang 1 Korcab IX Daerah Jalasenastri Armada Timur.
Kedatangan Danlantamal IX beserta rombongan disambut Komandan Lanal Saumlaki Letkol Laut (P) Ari Krisdiyanto beserta Ketua Cabang 3 Korcab IX Daerah Jalasenastri Armada Timur Ny. Ari Krisdiyanto, Ketua PKK Kab. MTB Ny. Joice Petrus Fatlolon, Asisten Bidang Pemerintahan Setda Kab. MTB, Komandan Satuan Radar 245 Letkol (Lek) Gatot Wiseso, Kapolres MTB AKBP Raymundus Andhi Hedianto, Perwira Staf Lanal Saumlaki dan Camat Wertamrian Finsen Fenanlampir.
Selanjutnya Danlantamal IX menerima laporan komando dari Danlanal Saumlaki di Markas Komando Lanal Saumlaki. Pada kesempatan itu Danlanal Saumlaki memaparkan tentang situasi secara umum wilayah kerja Lanal Saumlaki, meliputi tugas pokok dan fungsi Lanal Saumlaki dengan dukungan Alutsista serta sarana prasarana yang ada dalam menjaga dan mengamankan NKRI.
Acara dilanjutkan dengan tatap muka bersama seluruh prajurit dan PNS serta keluarga besar Lanal Saumlaki. Dalam arahannya Danlantamal IX menyampaikan Lanal Saumlaki memiliki tugas pokok yang tidak ringan, keberadaannya berada pada posisi strategis di Alki III sebagai jalur ekonomi, penghubung, komunikasi, politik, dan sosial budaya antara Indonesia, Australia, Timor Leste.
Selain itu Danlantamal juga menyampaikan kedatangannya bersama rombongan di Lanal Saumlaki untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar Lanal Saumlaki, agar antara pimpinan dan anggota lebih dekat dan saling mengenal secara langsung.
Diakhir kunjungannya, Danlantamal IX menyempatkan diri untuk meninjau Pos Angkatan Laut (Posal) Selaru di Pulau Selaru MTB yang merupakan satuan pendukung Lanal Saumlaki dan Ketua Korcab IX DJAT didampingi Ketua Cabang 1 dan 3 Korcab IX DJAT mengunjungi Kerajinan Tenun Ikat Khas Saumlaki di desa Tumbur Maluku Tenggara Barat. Dalam kunjungan tersebut, pengrajin tenun memperlihatkan proses pembuatan kain tenun dari awal pembuatan sampai pada proses akhir. Kerajinan kain tenun selanjutnya akan dibuat menjadi selendang, pakaian dan lainnya. (Dispen Lantamal IX)