Calon Tunggal Panglima TNI, Marsekal Hadi |
"Tahapan akan dimulai dengan penelitian administrasi terlebih dahulu sekitar 30 sampai 45 menit. Lalu kemudian Marsekal Hadi diminta untuk menyampaikan visi dan misi ketika menjadi panglima TNI nanti. Ini adalah tahap terbuka kepada awak media," kata Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari, di Gedung DPR Jakarta, Rabu 6 Desember 2017.
Abdul melanjutkan, setelah tahapan terbuka kemudian dilanjutkan dengan cara tertutup. Artinya, cara ini bersifat rahasia dan bukan untuk konsumsi publik.
Namun, Abdul mengungkap sedikit materi mengenai tahap tertutup itu. Beberapa materi yang ditanyakan, kata Abdul, perihal pendalaman terkait strategi dan kebijakan pertahanan negara oleh fraksi yang ada dalam Komisi I DPR
"Dengan kemungkinan informasi rahasia yang dipaparkan dalam forum tersebut, melalui pendalaman oleh fraksi yang ada di Komisi I. Kemudian dilanjutkan oleh pendalaman semua anggota," tutup Abdul.
Hasil Investigasi menghimpun, Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986. Ia mengawali kariernya di Skuadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Tugas Skuadron Udara 4 adalah mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut. Saat itu Hadi bertugas menjadi pilot pesawat angkut Cassa.
Karier Hadi meningkat pada 1993. Dia diangkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skuadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. Tiga tahun berselang, Hadi memimpin pesawat angkut berat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skuadron Udara 32 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
Di tahun 1997, Hadi kemudian memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skuadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarno. Satu tahun kemudian, Hadi menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarno.
Pada 1998, ia menjabat sebagai Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI. Kemudian, pada 1999, Hadi menjadi Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto.
Memasuki tahun 2000, ia dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto. Tahun 2001, Hadi menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I.
Tahun 2004, Hadi menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara. Berikutnya, dia menjabat sebagai Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh tahun 2006 dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara tahun 2007.
Pada 2010, Hadi menduduki posisi sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Selang setahun kemudian, dia menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara.
Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Dua tahun menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013-2015). Hadi kemudian menjabat sebagai Komandan Lanud Abdulrachman Saleh pada Juli 2015.
Hadi juga sempat ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda. Pada November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan (2016-2017).
Saat ini, Hadi merupakan KSAU. Dia terpilih menggantikan Marsekal Agus Supriatna.
*** Any Christmiaty.