Petani Kradenan Gotong Royong Percepatan Olah Tanah & Tanam

Program Percepatan Pengolahan Tanah dan Tanam Padi musim tanam (MT) III di lahan persawahan produktif Desa Medalem Kecamatan Kradenan, Rabu (14/6). (foto: ag/ib)
BLORA. Bertempat di lahan persawahan produktif Desa Medalem Kecamatan Kradenan, Rabu (14/6) UPT Pertanian Kradenan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora melaksanakan program Percepatan Pengolahan Tanah dan Tanam Padi musim tanam (MT) III sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Kegiatan yang dirangkaikan dengan peringatan kelahiran Pancasila tersebut, dihadiri langsung oleh Bupati Djoko Nugroho dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora Ir. Reni Miharti M.Agr.Bus dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kradenan.

Setibanya di lokasi, sekira pukul 09.30 WIB, Bupati bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora dan Forkopimcam Kradenan melepas 9 traktor tangan roda dua yang dikemudikan para petani untuk bergotong royong mengolah tanah sawah yang hendak ditanami padi. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk percepatan olah tanah agar bisa kembali ditanami padi musim ketiga.

Kepala UPT Pertanian Kradenan Suyanto mengatakan bahwa kegiatan percepatan olah tanah dan tanam padi ini dilakukan untuk meningkatkan produktifitas padi sehingga ketahanan pangan semakin kuat. "Lahan produktif tidak boleh nganggur pasca panen, tanah harus kembali diolah untuk ditanami lagi," katanya.

Bantuan alsintan untuk petani di Kradenan. (foto: ag/ib)
Sementara itu Camat Kradenan Sutarso menyampaikan bahwa sejak Oktober 2016 hingga April 2017 kemarin petani di Kecamatan Kradenan sudah panen seluas 4925 hektare, dengan hasil rata-rata 7-8 ton per hektar.

"Menghasilkan gabah 7-8 ton per hektar itu bagus. Luas tanam juga terus ditambah agar hasil terus meningkat. April hingga pertengahan Juni ini sudah ada lahan seluas 316 hektare yang ditanami padi kembali," ucap Sutarso.

Mendengar penjelasan tersebut, Bupati merasa senang dan bangga terhadap prestasi petani yang gigih melakukan tanam padi demi mewujudkan ketahanan pangan.

"Saya ikut senang dan bangga karena Blora tahun ini panennya melimpah. Bahkan bisa dikirim ke Somalia Afrika untuk menangani kelaparan dan gizi buruk disana. Pak Menteri juga salut dengan peningkatan produksi gabah di Blora. Produksinya bagus, harganya juga harus bagus," ujar Bupati Djoko Nugroho.

Dirinya siap untuk mendorong Bulog agar terus melakukan serap gabah petani saat panen. "Bulog itu dibentuk pemerintah dan diberi anggaran untuk melakukan serap gabah. Jangan sampai ada alasan Bulog enggan menyerap gabah. Mereka harus datang saat petani panen, jangan datang setelah panen," tegas Bupati.

Untuk keluhan hama, Bupati mengajarkan cara mencegah hama tikus dan wereng. "Mencegah hama tikus, wereng dan lainnya itu mudah. Caranya dengan bersedekah, berikan sebagian hasil panen untuk anak yatim. Pasti Allah akan melindungi lahan persawahan kita dari serangan tikus dan sebagainya," ucapnya.

Sebagai bentuk penghargaan kepada petani, Bupati menyerahkan satu unit traktor roda empat, empat buah traktor roda dua, hand sprayer dan motor roda tiga untuk kelompok tani. Bantuan tersebut diberikan kepada kelompok tani Desa Medalem, Desa Sumber dan Desa Nglebak.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora Ir. Reni Miharti M.Agr.Bus mengungkapkan bahwa Kabupaten Blora mendapatkan target percepatan tanam padi dari Kementan di bulan Juni 2017 sebanyak 1850 hektare.

"Hingga 13 Juni kemarin sudah ada 533 hektare yang ditanami padi, sehingga masih kurang 1200 an hektare. Dengan waktu sisan di bulan Juni ini, khusus Kecamatan Kradenan sanggup melakukan penambahan tanam padi seluas 300 hektare. Sehingga 900 hektare sisanya akan diterapkan di Kecamatan Kedungtuban dan Cepu," ucapnya.

Untuk mengawal percepatan tanam padi ini, minggu lalu menurut Reni Miharti telah didirikan posko percepatan pengolahan tanah dan tanam padi di Desa Bajo Kecamatan Kedungtuban. Posko tersebut untuk memantau dan melakukan pendampingan petani dalam percepatan tanam di musim tanam ketiga ini untuk wilayah lumbung padi Kabupaten Blora yang meliputi Kecamatan Kradenan, Kedungtuban dan Cepu.

"Memasuki musim kemarau seperti ini, kita akui hanya ada 3 kecamatan yang masih bisa melakukan tanam padi yakni Kradenan, Kedungtuban dan Cepu. Sehingga potensi ini harus kita maksimalkan agar target produktifitas padi bisa tercapai," pungkas Reni. (ag-infoblora)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :