Kalianda, KaliandaNews – Puluhan siswa SMA dari berbagai sekolah yang ada di Lampung Selatan diamankan oleh pihak kepolisian karena ugal-ugalan di jalan-jalan sekitar Kota Kalianda saat merayakan kelulusan.
Foto: Para Pelajar Saat Menrima Hukuman (KN) |
Siswa-siswi yang berasal dari SMA N 1 Kalianda, SMA N 2 Kalianda, SMA 1 Yaditama, SMA I Kalianda, SMA Budi Daya Sidomulyo, SMA Al Khairiah Agom, MAN 1 Kalianda, SMK N 1 Kalianda serta SMK N 2 Kalianda tersebut diamankan oleh pihak kepolisian dari beberapa lokasi, diantaranya Jalan Lintas Sumatera, Jalan Cinta, Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Masjid Agung Kalianda dan lokasi-lokasi lainnya yang ada di Kalianda.
Beberapa siswa yang terjaring tersebut dibawa oleh pihak kepolisian ke pos polisi dan diberikan hukuman hormat kebendera sebelum kemudian dikumpulkan di Mapolres Lamsel untuk dimintai keterangan dan datanya Identitas.
Kepada KaliandaNews.com beberapa siswa yang terjaring razia tersebut punya cerita dan alasan yang unik saat dimintai keterangan dan alasan ugal-ugalan dijalan merayakan kelulusan.
"Gak bang, saya hilaf saya gak kebut-kebutan Cuma ikut teman-teman aja." Ungkap salah seorang siswa yang terjaring sambil menundukan kepalanya, (02/05/17).
Sementara Kasat Lantas Polres Lamsel, AKP Mubiarto Banu Kristanto mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah menghimbau beberapa sekolah di Lamsel untuk tidak melakukan perayaan dengan kompoi dan ugal-ugalan dijalan raya karena akan membahayakan siswa dan pengendara lainnya.
"Ada 31 siswa yang kita amankan 8 diantaranya wanita, ada 2 orang murid SMP dan ada juga murid SMA yang masih kelas sepuluh dan sebelas. Nanti kita akan panggil pihak sekolah dan orang tua siswa-siswi ini. Kemarin kita sudah ada kesepakatan tidak ada kompoi-kompoi seperti ini." Ungkap Mubiarto kepada KaliandaNews.com.
Ia juga mengungkapkan, sebelum siswa-siswi ini dikembalikan kepada orang tuanya pihak Polres terlebih dahulu akan meminta pernyataan sikap baik dari orang tua dan pihak sekolah agar siswa-siswi dari beberapa sekolah tersebut tidak lagi mengulangi perbuatannya.
"Adik-adik kita ini adalah penerus bangsa. Sungguh sayang jika mereka merayakan kelulusan dengan cara seperti ini karena akan sangat membahayaka. Dari pada dicoret-coret begini bajunya lebih baik kan bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan." Kata Mubiarto. (Kur)