Pemilik Pantai Hoya Tiodore Sihombing |Foto: Budi Gea |
Gunungsitoli,- Akibat penutupan akses jalan menuju Pantai Hoya oleh sejumlah warga Desa Telukbelukar, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kota Gunungsitoli pemilik Pantai Hoya mengaku merasa sangat dirugikan.
Hal itu disampaikan Tiodore Sihombing kepada wartanias.com saat ditemui di pantai hoya, Senin (29/05/2017). Ia mengaku kesal atas aksi pemblokiran jalan tersebut.
"Pastinya kesal ya. Karena kita tahu biasanya pengunjung itu akan ramai pada hari sabtu dan minggu. Sementara jalan ditutup oleh warga. Kami merasa dirugikan atas hal ini,"katanya.
Ia mengharapkan warga tidak melakukan aksi blokir jalan hanya karena dugaan abrasi tepi pantai yang diduga disebabkan karena bangunan pemecah ombak.
"Saya bukan tidak mendukung aksi itu, kami sekeluarga bukan gak mendukung. Tapi maunya kita bareng-bareng. Ayo kita datangi Pemerintah. Kan begitu. Itu yang mau kita jangan sampai kita tutup badan jalan yang menghalangi wisatawan yang mau masuk,"tuturnya.
Ia berharap agar warga menyadari bahwa saat ini Pemerintah Kota Gunungsitoli sedang gencar-gencar mencanangkan pengembangan kepariwisataan.
"Dengan tidak adanya tamu yang mau berkunjung ke tempat saya pasti saya rugi dong. Sementara Pemerintahan Kota Gunungsitoli sedang menggalakkan pengembangan Pariwisata. Ini malah dihalangi wisatawan yang hendak masuk,"tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga melakukan aksi blokir jalan menuju pantai hoya dan sejumlab pantai lainnya di Gunungsitoli Utara. Warga menuntut Pemerintah bertanggungjawab atas musibah abrasi pantai yang membuat sejumlah bangunan mereka hancur. (Budi Gea)