PERAWANGPOS -- Beberapa desa yang bertempat di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, mengaku mendapatkan paket DVD yang bermuatan doktrin tentang Partai Komunis di Tiongkok.
Kepala Desa Genjahan, Ponjong, Gunung Kidul, Agus Hariyanto, mengatakan bahwa paket berisikan DVD tersebut diterima pada Senin (06/03) yang lalu. Paket tersebut diletakkan didalam amplop. Setelah dibuka isi nya ada 4 buah keping DVD dan sebuah proposal untuk kegiatan kesehatan yang dilakukan kelompok Falun Dafa yang beralamat di Sinduadi, Mlati, Sleman. Sedangkan dua keping DVD lainnya berisi sembilan komentar partai Komunis. (Rabu, 15/3). Agus mengaku sudah melaporkan ke pihak kepolisian, dan saat ini polisi tengah menyelidiki si pengirim paket dan muatan video tersebut.
"Karena ada tulisan komunis maka langsung serahkan DVD itu ke anggota Babimkamtimnas yang bertugas di Desa Genjahan. Saya belum melihat isi dari DVD tersebut," papar Agus.
Agus juga mengatakan bahwa kiriman paket berisi DVD itu tak hanya diterima desanya. Beberapa desa lain di sekitar Gunungkidul pun mendapatkan kiriman paketan DVD serupa.
"Tak cuma di desa kami. Desa lain juga ada yang dikirimi. Bahkan di grup Whatsapp para Kepala Desa se Gunungkidul juga menjadi isu dan obrolan bersama," urai Agus.
Sementara itu, Kapolsek Ponjong Kompol Saman menegaskan, bahwa kasus tersebut sudah diserahkan ke Polres Gunung kidul untuk penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya juga menerima informasi di wilayah Kecamatan Ponjong ada tiga desa lainnya yang menerima paket serupa.
"Untuk wilayah kecamatan lain saya belum melakukan monitor apakah terjadi hal yang sama," ungkap Saman.
Berdasarkan penelusuran di situs Youtube dengan kata kunci 'Sembilan komentar tentang Partai Komunis', diketahui bahwa video itu berisi tentang kekejaman Partai Komunis Tiongkok.
Video itu terdiri dari dua bagian dan dipublikasikan ke Youtube pada 26 Juni 2016. Pengunggah video adalah Lintas Tiongkok News.
Hingga saat ini, belum diketahui apakah ada keterkaitan antara video di Youtube dengan judul DVD yang dikirimkan ke sejumlah desa. Kasus DVD ini masih terus diselidiki pihak kepolisian.
Sumber : Merdeka