MATARAM,Sasambonews.com, - Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof. Enny Sudarmonowati, Kamis (9/3/2017) menemui Gubernur NTB, Dr. TGH.M.Zainul Majdi di ruang kerja Gubernur untuk menyerahkan progress report pembangunan Technopark (TP) Banyumulek. Ia melaporkan, sejauh ini, pembangunan dan pelaksanaan kegiatan kerjasama Pemprov-LIPI sejak 2 tahun lalu itu, terbilang berjalan lancar. Hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari dukungan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten.
Pembangunan Technopark dalam konsep yang terintegrasi dalam 6 klaster yaitu pengolahan pakan, pembibitan dan penggemukan sapi bali, pengolahan hasil samping peternakan, pertanian organik, pengolahan pasca panen dan sosial ekonomi masyarakat, yang dikemas dalam wadah keterpaduan dan dialihteknologikan kepada masyarakat ini, diakui Prof. Enny membutuhkan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dari daerah. Hal ini sangat penting demi mendukung kontinuitas produksi. "Hingga kini, sudah ada 6 macam produk peternakan, diantaranya beefsteak, karage, yang sudh mengantongi izin dan sertifikasi BPOM. Saya yakin NTB punya potensi. Banyak sekali potensi pertanian, peternakan NTB yang bisa di jual, terlebih label daerah dengan kuliner halal sudah dikantongi NTB, tentu ini menjadi ikon unik tersendiri yang semakin dapat membuat NTB diminati.
Koordinator lapangan kegiatan TP Banyumulek, Dr. Roni Ridwan yang mendampingi Prof. Enny menjelaskan, proyek yang dibangun di atas lahan seluas 29 Ha ini, disiapkan khusus sebagai kawasan untuk mengembangkan dan mengimplementasikaan inovasi IPTEK, melalui upaya peningkatan produksi menjadi produk komersil skala besar/industri, sehingga kemanfaatannya bagi masyarakat akan lebih terasa. Konsep TP Banyumulek dibangun dengan tema Technopark Bussiness Center dan diseminasi berbasis pemanfaaatan Bioresources dan agroeduwisata secara berkelanjutan. Konsep ini dibangun untuk mendukung program pemerintah "kedaulatan pangan", dalam membangun kawasan peternakan dan pertanian terpadu yang berbasis bahan baku hulu sampai hilir dari potensi lokal daerah yang tersedia.
Gubernur berterima kasih kepada tim dari LIPI dan jajarannya yang telah memfollow up kerjasama pembangunan Technopark Banyumulek. Ia mengaku sangat tertarik dengan konsep TC ini. Jika dimanfaatkan dengan pola yang baik provinsi kita bisa jadi pusat pengembangan bioteknologi yang bisa diaplikasikan dalam masyarakat. Disamping itu, berkaitan dengan program bumi sejuta sapi di NTB, kalau bisa dimanfaatkan dengan baik, biotek ini juga bisa membantu tidak hanya memperbanyak/ segi kuantitas semata, tapi bisa meningkatkan kualitas sapi bali kita di NTB," kata Gubernur.
Gubernur menyarankan, untuk membuat perencanaan supaya NTB bisa jadi pusat produksi dan pengembangan tumbuhan organik. "Karena selama ini kan opini yang berkembang di masyarakat bahwa pengembangan tumbuhan organik butuh cost yang tinggi, sehingga mempengaruhi nilai jual, yang akhirnya berdampak pada rendahnya minat konsumen untuk membeli. Tapi dengan adanya TP ini, diharapkan produksi organik bisa lebih massal. "Kurangi produksi pupuk supaya konsumsi masy lebih sehat, dan tanah pertanian juga sehat, katanya.
Gubernur yakin, banyak sekali potensi Technopark (TP) Banyumulek yang sangat prospektif jika dikembangkan, termasuk sebagai salah satu sarana pembelajaran bagi siswa-siswai di NTB. Kepada Sekretaris Daerah NTB, H. Rosyadi Sayuti yang mendampinginya Gubernur berpesan agar segera memperkuat dan meneruskan kerjasama ini. " Perkuat kerjasama ini, melalui pembentukan tim koordinasi yang beranggotakan SKPD yang terkait langsung maupun tidak langsung, dengan bidang technopark," jelas Gubernur. Ia juga meminta Sekda untuk memastikan sinergitas dari seluruh komponen yang terlibat dalam tim tersebut. Ipr