LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,- Guna memastikan kualitas kesehatan makanan, utamanya makanan siap saji yang dijual di kantin sekolah, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) NTB bersama Dinas Kesehatan Loteng melakukan pengawasan, guna memastikan makanan tersebut bebas dari bahan berbahaya.
Sekolah yang didatangi, kantin 'Satya' SMAN 1 Praya. "Sebelumnya juga kami sudah lakukan pengawasan di dua sekolah, yakni SDN 4 Praya dan MIN Leneng. Hasilnya negatif dari bahan berbahaya," kata Pengawas BPOM NTB, Abdillah Wibsono didampingi rekannya, Baiq Suriati dan Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, Lalu Halik usai lakukan pemeriksaan di kantin 'Satya' SMAN 1 Praya, Selasa (14/3).
Kemudian, untuk hasil lab terhadap sejumlah makanan siap saji yang didapatkan di SMAN 1 Praya, akan diberikan besok (hari ini red). "Hasilnya seperti apa, nanti kita berikan ke sekolah. Tapi, mudah-mudahan tidak ada satu pun makanan yang kita bawa dan uji ini mengandung bahan berbahaya," terangnya.
Dijelaskan Abdillah, pengawasan yang dilakukan ini merupakan kegiatan rutin. Dan kegiatan ini dinamakan operasional Laboratorium. Tujuannya, dalam rangka melakukan pengawasan terhadap bahan berbahaya yang ada di sejumlah makanan, utamanya makanan siap saji di kantin sekolah. "Program ini kita sudah mulai lakukan dari tahun 2011. Untuk tingkatan SMA baru kita lakukan di tahun 2016. Karena kegiatan ini sebenarnya diutamakan di Sekolah Dasar (SD)," jelasnya.
Sementara, makanan siap saji yang di uji itu adalah kerupuk, cilok atau pentol dan makanan sejenisnya atau makanan yang tidak ada izin edarnya. Sedangkan, kandungan yang diuji di setiap makanan itu yakni, kandungan borax, formalin, prodamin, maupun metanin. "Tapi, hingga sekarang kita belum menemukan adanya kandungan bahan berbahaya itu di setiap makanan yang disajikan di kantin sekolah," ujarnya.
Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, Lalu Halik mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang kita lakukan bersama BPOM. Dengan tujuan, dalam melakukan pengawasan terhadap makanan siap saji. Dimana, apakah ada kandungan bahan berbahaya atau tidak. "Sejauh ini kita belum menemukan adanya kandungan bahan berhaya di makanan siap saji yang ada dikantin sekolah. Dan mudah-mudahan tidak ada yang ditemukan," tandasnya.
Kepala SMAN 1 Praya, HL Juanda merasa bersyukur dengan adanya kegiatan dari BPOM dan Dinas Kesehatan Loteng. Karena dengan adanya kegiatan ini, sekolah bisa memanimalisir adanya makanan yang mengandung bahan berbahaya. "Sejauh ini di sekolah kami belum ada ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Dan mudah-mudah tidak ada makanan yang ditemukan mengadung bahan berhaya," tungkasnya. |dk