Menyimak Misteri Kehadiran Antasari dan Teriakan 'Bongkar!' Saat Debat Kedua Pilkada DKI

Menyimak Misteri Kehadiran Antasari dan Teriakan 'Bongkar!' Saat Debat Kedua Pilkada DKI http://ift.tt/20kt43r - Berita Ahok & Antasari Terkini Terbaru Hari Ini JAKARTA - Kehadiran mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta, Jumat (27/1/2017), seolah menjadi kejutan.

http://ift.tt/20kt43r - Berita Ahok & Antasari Terkini Terbaru Hari Ini   JAKARTA - Kehadiran mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta, Jumat (27/1/2017), seolah menjadi kejutan.
Saat menyaksikan debat, Antasari duduk di barisan pendukung pasangan calon nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat.
Hal itu menimbulkan kesan bahwa dia mendukung pasangan Ahok-Djarot.
Saat jeda iklan, Ahok dan putra sulungnya, Nicholas Sean Purnama, juga tampak menghampiri Antasari.
Begitu debat usai, Antasari keluar bersama Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
Keduanya tampak akrab karena berjalan sambil berangkulan.
Secara tersirat, Antasari menyampaikan dukungannya terhadap Ahok-Djarot.
"Debatnya bagus. Saya hadir menonton debat, saya kebetulan di sini pengamat. Saya mantan penduduk Jakarta. Hampir sepuluh tahun di Jakarta. Jakarta perlu tangan cerdas dan gesit. Itu ada di nomor dua," kata Antasari di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017).
Setelah kedatangan Antasari itu, muncul pula dugaan bahwa dia telah bergabung menjadi kader PDI-P.
Teriakan bongkar
Kedatangan Antasari memang menyita perhatian banyak orang yang ada di auditorium Birawa Hotel Bidakara.
Reaksi mencolok terlihat pada pendukung Ahok-Djarot.
Melihat kedatangan pria yang telah bebas dari masa tahanannya itu, pendukung pun berteriak sambil mengepalkan tangan ke atas.
"Bongkar..bongkar..bongkar!!," sorak mereka.
Antasari yang mengenakan kemeja batik warna cokelat merasa heran.
Karena ia menilai dirinya bukanlah pasangan calon.
"Ini gini, saya ini bukan kontestan kok jadi dikerubutin," kata Antasari di lokasi.
Ketika ditanya dukungan Antasari untuk siapa.
Ia berguyon dengan menyebut mendukung Presiden Joko Widodo.
"Saya dukung Jokowi iya dong beliau sudah beri grasi. Dia membuat saya bisa begini kan, murni kan tidak ada syarat lagi," ujarnya.
Dirinya mengaku kedatangannya hanya untuk mengamati ketiga Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Sebab menurut Antasari, ia pernah bekerja sebagai pelayan publik di KPK.
"Saya hanya mengamati, ini kan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Pelayanan publik dulu kan KPK saya, saya mau lihat bagaimana," ucapnya.
Pantauan Warta Kota, Antasari duduk di bangku barisan paling depan. Dia duduk bersama politisi Golkar Ashraf Ali dan Theo L. Sambuaga.
Kata Ahok-Djarot
Terkait hal itu, Ahok mengaku sudah lama mengenal Antasari.
Kebetulan, keduanya sama-sama berasal dari Belitung.
"Kebetulan saya kenal beliau lama. Sama-sama lahir di Belitung," kata Ahok.
Ahok mengaku sempat berbincang dengan Antasari saat jeda debat.
"Lama enggak pernah ngobrol kan. Masak seorang senior, abang datang, enggak ngobrol," ujar Ahok.
Namun, Ahok mengaku belum tahu apakah Antasari mendukung dirinya atau tidak.
Ahok yakin Antasari akan mendukung pasangan calon yang bisa bekerja.
Sementara itu, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Antasari Azhar sejatinya mendukung penegakan keadilan dan kebenaran.
Menurut dia, itulah alasan Antasari hadir dalam debat.
Penegakan keadilan dan kebenaran itu dinilai ada pada pasangan calon Ahok-Djarot.
"Saya suka ya Pak Antasari. Pak Antasari mendukung, mari kita tegakkan keadilan. Beliau mendukung untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, itu ada di pasangan nomor dua. Makanya beliau datang dukung," ujar Djarot.
Gabung PDI-P?
Hasto sempat menjawab dugaan yang beredar bahwa Antasari bergabung dengan PDI-P.
Namun, jawaban Hasto tidak mendetail.
Hasto hanya mengatakan bahwa Antasari merupakan mantan jaksa yang memilili kompetensi baik di bidang hukum.
"Tentu kompetensi Pak Antasari di bidang hukum dan pengalamannya yang luas, serta daya tahan dan kesabaran revolusionernya untuk membuktikan kebenaran, memberi ruang bersama-sama PDI-P untuk bersama-sama Pak Antasari juga," kata Hasto.
Antasari Azhar dinyatakan bebas murni setelah mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo. Grasi dari Jokowi sebenarnya hanya mengurangi masa tahanan Antasari selama enam tahun penjara.
Adapun Antasari divonis pada 2010 selama 18 tahun penjara atas pembunuhan bos PT Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin Zulkarnain.
Namun, mantan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung ini sudah menjalani kurungan fisik selama tujuh tahun enam bulan.
Sementara itu, total remisi yang dia peroleh ialah selama empat tahun enam bulan.
Dengan demikian, total masa pidana yang sudah dijalani ialah 12 tahun.
KOMPAS.com/WARTA KOTA

Subscribe to receive free email updates: