BERITA MALUKU. Dari hasil survei yang dilakukan sinergi data Indonesia membuktikan pasangan Ramli Umasugi – Amos Besan (RAMA) unggul dari pasangan Bakrie Lumbessy – Ambrullah Madani Hentihu (BARU), dengan presentasi RAMA 66.82 persen, BARU 21.14 persen.
"Pasangan RAMA masih unggul dari pasangan BARU dengan selisih suara antara calon petahana dan calon penantang masih diatas undecided voter 12.05 persen," ujar Direktur sinergi data Indonesia, Ilham dalam konfrensi pers yang berlangsung di Ambon dengan tema matahari tunggal Pilkada Buru, Senin (30/1/2017).
Unggulnya RAMA terhadap BARU atas beberapa kriteria, mulai dari gender dan umur mulai dari pemilih laki-laki maupun di semua kalangan usia muda hingga tua. Sama halnya pemilih berdasarkan agama dan suku, pasangan RAMA masih unggul. Begitu juga dari segi pendidikan, pendapatan dan pekerjaan dari yang rendah hingga tinggi.
Sementara itu, berdasarkan pemilih partai kedua kandidat saling bersaing di pemilih partai Demokrat, PAN dan HANURA. Sedangkan untuk masing-masing kandidat, BARU unggul di pemilih partai Nasdem, PKB, PKS, PPP, PBB dan Perindo. Sedangkan pasangan RAMA unggul di pemiliha PDIP, Golkar, PKPI, PSI dan Rahasia.
Ditanya mengapa suara RAMA tinggi, kata Ilham dikarenkana tingkat popularitas Ramli 99.55 persen dan kesukaan 81.05 persen, jauh mengungguli popularitas dan kesukaan Bakrie Lumbessy 92.73 persen dan 52.45 persen.
Kemudian tingkat popularitas Amus Besan 93.41 persen dan kesukaan 71.53 persen jauh mengguli popularitas dan kesukaan Amrullah Madani Hentihi 77.50 persen dan 46.33 persen sebagai calon wakil bupati.
Selain itu dikatakan, walauapun survei RAMA diatas pasangan BARU namun kemungkinan kalah cukup besar, disebabkan tingkat partisipasi pemilih pendukung pasangan rendah, atau pemilih tidak datang mencoblos ke TPS. RAMA melakukan blunder pribadi yang dapat menyebabkan tsunami politik sehingga para pemilih RAMA mengalihkan dukungan suaranya ke pasangan BARU. Pasangan BARU mampu menciptakan program kampanye yang spektakuler dengan efek kilat sehingga mampu menyedor pemilih RAMA dan swing voters.
"Untuk diketahui, kita melakukan survei tanpa ada bantuan dana dari pihak manapun, kami indendepen dan hal ini menyangkut nama baik kami," pungkasnya.
"Pasangan RAMA masih unggul dari pasangan BARU dengan selisih suara antara calon petahana dan calon penantang masih diatas undecided voter 12.05 persen," ujar Direktur sinergi data Indonesia, Ilham dalam konfrensi pers yang berlangsung di Ambon dengan tema matahari tunggal Pilkada Buru, Senin (30/1/2017).
Unggulnya RAMA terhadap BARU atas beberapa kriteria, mulai dari gender dan umur mulai dari pemilih laki-laki maupun di semua kalangan usia muda hingga tua. Sama halnya pemilih berdasarkan agama dan suku, pasangan RAMA masih unggul. Begitu juga dari segi pendidikan, pendapatan dan pekerjaan dari yang rendah hingga tinggi.
Sementara itu, berdasarkan pemilih partai kedua kandidat saling bersaing di pemilih partai Demokrat, PAN dan HANURA. Sedangkan untuk masing-masing kandidat, BARU unggul di pemilih partai Nasdem, PKB, PKS, PPP, PBB dan Perindo. Sedangkan pasangan RAMA unggul di pemiliha PDIP, Golkar, PKPI, PSI dan Rahasia.
Ditanya mengapa suara RAMA tinggi, kata Ilham dikarenkana tingkat popularitas Ramli 99.55 persen dan kesukaan 81.05 persen, jauh mengungguli popularitas dan kesukaan Bakrie Lumbessy 92.73 persen dan 52.45 persen.
Kemudian tingkat popularitas Amus Besan 93.41 persen dan kesukaan 71.53 persen jauh mengguli popularitas dan kesukaan Amrullah Madani Hentihi 77.50 persen dan 46.33 persen sebagai calon wakil bupati.
Selain itu dikatakan, walauapun survei RAMA diatas pasangan BARU namun kemungkinan kalah cukup besar, disebabkan tingkat partisipasi pemilih pendukung pasangan rendah, atau pemilih tidak datang mencoblos ke TPS. RAMA melakukan blunder pribadi yang dapat menyebabkan tsunami politik sehingga para pemilih RAMA mengalihkan dukungan suaranya ke pasangan BARU. Pasangan BARU mampu menciptakan program kampanye yang spektakuler dengan efek kilat sehingga mampu menyedor pemilih RAMA dan swing voters.
"Untuk diketahui, kita melakukan survei tanpa ada bantuan dana dari pihak manapun, kami indendepen dan hal ini menyangkut nama baik kami," pungkasnya.