Pastor Agustinus Yerwuan Meresmikan Gereja Katolik Godidide

Saat, pastor Agustinus Yerwuan memberkati gereja Stasi ST. Yohanes Pemandi Goodide paroki ST. Maria Ratu Rosari Idakebo keuskupanTimika 21/11/2016, (Foto: Agustinus Keiya/KM)
Dogiyai, (KM) --- Pesta peresmian gereja Katolik stase Godide St. Yohanes Pemandi berlangsung meriah, gereja yang berdiri dari hasil usaha dan jeripaya umat dengan hasil dari bumi, secara resmi diresmikan Pastor Dekan Kamu Mapia, keuskupan Timika, pastor Agustinus Yeruwan, OFM. 

Saya membuka pintu gerbang ini, pintu gerbang yang dijaga oleh ST. Yohanes Pemandi yang selalu bersuara karate viam domini (siapkan jalan bagi Tuhan), resmi di bukakan.

Hal tersebut disampaikan pastor Agustinus Yerwuan dalam upacara peresmian gedung gereja Katolik Stase Godide paroki ST.  Maria Ratu Rosari Idakebo, kampung Godide, Kecematan kamu Utara Dogiyai, Papua, minggu, (20/11/2016)

"Pastor juga, mengajak umatnya menyucap syukur kepada Tuhan, sbab menurutnya,  hanya Tuhan yang dapat menolong , memberikan semangat dalam membangun gereja," katanya. 

"Menurutnya,Tubuh mistis kristus yang kelihatan di dunia ini yaitu gereja, maka   Mengucap syukur  kepada Tuhan, gereja,  dari dunia yang tidak sempurna menuju gereja yang abadi yaitu di surga,"jelas pastor paroki moanemani itu.

"Mohon berkat Tuhan, berkati gereja ini, tempat dimana memuji, menghormat dan memuliakan akan nama Tuhan,"ajaknya.

Usai pemberkatan, dilanjutan pemotongan pita berpitakan adat ini, pemotongan pita bernuansa adat, dilakukan oleh mantan pewarta, pius Goo,disaksikan oleh 7 anak SEKAMI Serikat Kepausan Anak Missioner (SEKAMI)  stase Goodide sebagai generasi penerus gereja. 

Sementara itu, ketua panitia pembangunan gereja, Laurensius Goo, mengajak kepada umatnya, "peresmian gereja bukan untuk akhir dari ibadah tetapi sebagai awal dari ibadah, dengan demikian umat Goodide membangun gereja bukan untuk orang lain, tetapi untuk sendiri.

"Untuk itu ia mengharapkan umat Goodide aktif dalam mengikuti pekerjaan Tuhan," mintanya.

Ia juga, mengakuh selama pembangunan gedung gereja tersebut, "dirinya sebagai ketua panitia tidak pernah memasukan Proposal bantuan dana kepada pemerintah setempat, pasalnya gereja yang dibangunnya hanya hasil jualan dari pada hasil bumi," Tuturnya. 

Pewarta: Augustinus Keiya
Editor : Andy

Subscribe to receive free email updates: