HorasSumutNews.com - Berita Terkini Terbaru Hari Ini - Ratusan warga yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Melawan Perampokan C6 (Gerilia C6) mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Siantar, Jumat.
Ketua Gerilia C6 Hasanudin Nasution dalam orasinya menyampaikan agar KPUD membatalkan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Susulan Siantar 16 November 2016.
Menurut mereka, banyak terjadi kecurangan dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Siantar tersebut. Bahkan, Hasanudin Nasution menyebutkan, adanya permainan puluhan ribu C6 di rumah Hulman Sitorus, Jalan Mual Nauli, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, yang kemudian digantikan dengan sejumlah uang.
Karena dinilai tidak adanya kejujuran dalam Pilkada ini, mereka meminta agar hasil pelaksanaan pesta demokrasi ini dibatalkan. Statement mereka dalam aksi tersebut diterima langsung oleh Ketua KPUD Siantar, Mangasi Purba.
Perwakilan dari massa aksi pun masuk ke Kantor KPU untuk melihat bahwa penyelenggara pemilu tersebut benar-benar mengirimkan melalui fax statement tuntutan mereka yang dikirimkan ke KPU Sumatera Utara dan KPU RI.
Menunggu beberapa menit, akhirnya permintaan mereka telah diterima dan juga KPU Siantar memberikan bukti tanda terima bahwa fax tersebut telah mereka kirimkan. Massa aksi kemudian bergerak menuju Mapolresta Siantar dan Kantor Panitia Pengawasan Pemilihan (Panwaslih) Kota Siantar.
Diketahui bahwa dari hasil Desk Pilkada oleh Pemko Siantar pada Rabu hingga pukul 16.51 WIB dari 53 Kelurahan yang dibacakan langsung Penjabat (Pj) Wali Kota, Anthony Siahaan bahwa paslon nomor urut 2 suara tertinggi yakni sebanyak 59.517 (55,39%) diikuti paslon nomor urut 4 24.960 suara (23,23%) selanjutnya nomor urut 3 18.942 (17,63%) dan paslon nomor urut 1 memperoleh 4.038 (3,76%).:(hetanews)