Al Qaeda Bantu Mujahidin Rohingya Melumat Tentara Myanmar

PERAWANGPOS -- Selama bertahun-tahun Muslim Rohingya dipenggal, diusir dari rumah-rumah mereka, bertahan di kamp-kamp kumuh dan meninggal akibat kekurangan gizi dan kedzaliman Pemerintahannya.

Dunia hanya bisa prihatin, dan menyebut penderitaan mereka tragegi. Al Qaeda, yang baru saja mendeklarasikan franchise di Asia Selatan, merasa terketuk hatinya untuk menolong saudara mereka akibat ulah keji pemeluk Hindu Budha dan pemerintah Myanmar.

Situs Al Qaeda memberitakan bahwa Syeikh Ayman Al Zawahiri, pemimpin Al Qaeda saat ini, melihat potensi Rohingya untuk menjadi prajurit Islam akan menjadi luar biasa ketika mereka dibangkitkan dengan ajaran Islam yang benar. Al Qaeda Asia Selatan siap membela kepentingan kaum muslimin yang selalu tertindas tersebut sedangkan seluruh dunia bungkam dan membisu atas hal itu.

Syeikh Ayman Al Zawahiri menginginkan kaum Muslimin di Pakistan, Bangladesh, India, dan Myanmar bangkit dan bersatu padu memberantas ketidakadilan dan kesewenang wenangan penguasa dzalim tersebut.

Menurut Syeikh Ayman, bahwa nubuwat akhir zaman kelak dataran India akan dikuasai oleh umat Islam.

Sejauh ini, Al Qaeda telah memiliki cabang resmi di Pakistan, Yaman, Checnya, Afrika, Syam dan belantara dunia lainnya. Mereka juga telah membangun afiliasi di Bangladesh — negara berpenduduk 90 persen Muslim — dan negara luas India.

Salah satu bentuk ikrar dan janji Al Qaeda Pakistan kepada kaum muslimin Rohingya adalah; "Kami tidak akan melupakan Anda. Kami akan membalaskan dendam kalian."

Selama ini pemerintah Myanmar menggunakan isu Rohingya berafiliasi ke Al Qaeda, tapi tidak didukung cukup bukti kuat dan baru-baru ini saja Al-Qaeda membentuk cabang resmi di Myanmar.

"Myanmar telah sarat dengan teori konspirasi untuk menyudutkan Muslim Rohingya," ujar Sydney Jones, pengamat teroris yang tinggal di Indonesia.

Rohingya kerap dituduh dan difitnah mendapatkan 'uang minyak' dari Timur Tengah, dan menggunakannya untuk merayu dan menikahi gadis Buddha. Setiap kali rumor dan isu untuk menjatuhkan nama baik kaum muslimin diembuskan, terjadi kerusuhan massa yang menimbulkan korban jiwa.

Rajeshwari Krishnamurthy, analis independen yang berbasis di New Delhi, mengatakan sangat sulit membentuk kelompok jihadis di tengah masyarakat Muslim Rohingya. Etnis itu tidak memiliki pengalaman berperang dan mumpuni. Namun analis lain menilai dengan deklarasi Syeikh Ayman bukan tidak mungkin bangkitnya Mujahidin dari Rohingya akan cukup untuk membungkam Thogut Myanmar.

Beberapa individu Muslim Rohingya memiliki kontak dengan Harkat-ul-Jihad al-Islami, onerbow Al Qaeda di Bangladesh.

Beberapa Muslim Rohingya dikirim ke medan tempur Afghanistan, dan sering diberi tugas paling untuk membersihkan ranjau dan dibekali pelatihan perang lainnya.

Sumber : Alqaeda Asia

Tentara AlQaeda

Subscribe to receive free email updates: