Sungai Cikapundung Kembali Akan Ditata

SJO, BANDUNG-Sungai Cikapundung yang merupakan anak Sungai Citarum, saat ini sudah ditata melalui program Teras Cikapundung. Ditahun ini, sentuhan penataan kembali akan dibuat melalui program pembuatan "Taman Ekologi Sungai Cikapundung", ungkap Kepala Puslitbang Air Kementerian Pekerjaan Umum, William M Putuhena, dalam keterangannya kepada wartawan, di Kantor Puslitbang Air Kementerian Pekerjaan Umum, Jalan Ir. H. Juanda, Selasa (18/10).

William, memaparkan rencana pembuatan Taman Ekologi Sungai Cikapundung, merupakan aspirasi dan gagasan dari kelompok masyarakat diantaranya alumni ITB angkatan 1976 yang tergabung dalam Yayasan Tunas Nusa.

Pembuatan Taman Ekologi Sungai Cikapundung, dari penilaian pihak Puslitbang Air merupakan gagasan bagus karena dengan dibuatnya taman tersebut dapat mengendalikan sumber-sumber air, sehingga kualitas air dapat terjaga dengan baik dan sumber air bisa lestari.

Sementara itu, di Puslitbang air, saat ini sudah ada program yang digulirkan yaitu program pengendalian kualitas Sungai Citarum yang didalamnya sebagai anak sungai adalah Sungai Cikapundung. Dengan pertimbangan ini, pihak Puslitbang Air memberikan dukungan penuh terealisasinya program Taman Ekologi Sungai Cikapundung.

Rencananya, pada tanggal 3 Desember 2016 mendatang akan diadakan lomba pembuatan Taman Ekologi Sungai Cikapundung. Lomba tersebut, dibuka untuk masyarakat. Ini dimaksudkan agar masyarakat turut memberikan output kepada upaya penataan Sungai Cikapundung. Kegiatan lomba tersebut, juga bekerja sama dengan BBWS Citarum dan Pemkot Bandung.

Untuk mendukung terwujudnya Taman Ekologi Sungai Cikapundung, pihak Puslitbang Air menyiapkan berbagai teknologi pembuatan taman. Hal yang perlu dinilai oleh masyarakat, imbuh William adalah sejauhmana dampak pembuatan taman ekologi untuk memperbaiki sumber-sumber air.

Sementara itu, Founder Yayasan Tunas Nusa, Ramalis Sobandi dalam keterangannya kepada wartawan secara terpisah menuturkan lomba rancangan Taman Ekologi Bandung tersebut akan dipusatkan di Segmen Cikapundung, yakni antara Teras Cikapundung hingga Ranca Bentang. Dimana dua sub segmen tersebut merupakan segmen paling ujung Sungai Cikapundung.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan bisa melibatkan banyak pihak, mengingat lomba tersebut tak membebankan biaya terhadap peserta sehingga keberadaan Taman Ekologi Cikapundung itu menjadi taman impian warga.

"Meski hadiah yang diberikan tidak terlalu besar, tapi yang penting kan apresiasi. Dimana masyarakat dilibatkan dalam perencanaan sungai di dalam kota yang lebih baik," ujar Ramalis.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan lomba tersebut yakni Yayasan Tuna Nusa, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1976 dan 1993, Universitas Parahyangan (Unpar), Universitas Padjadjaran (Unpad), Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Pusair), Pemerintah Kota Bandung, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Selain menyelenggarakan lomba rancangan taman ekologi, ke depannya, Ramalis mengatakan akan menggelar kegiatan berkebun di Teras Cikapundung pada 6 November 2016, dimana dalam kegiatan tersebut nantinya, masyarakat akan langsung diajak terlibat dalam aksi penanaman pohon.

"Ancaman kita ke depan adalah dalam persoalan ketahanan pangan dan kelestarian air. Untuk itu kami terus berupaya mendorong ragam kegiatan perbaikan ke arah sana," lanjut Ramalis.

Meski lomba rancangan taman ekologi itu mendapat dukungan dari Pusair, namun kegiatan tersebut, lanjutnya murni bersumber dari kalangan masyarakat. Baik dari pihak komunitas maupun akademisi.

"Puncak kegiatan ini nanti tanggal 3 Desember. Dimana selain panen pikiran (karya rancangan taman ekologi) namun juga panen hasil kebun di Teras Cikapundung," tutup Ramalis. (*)

Subscribe to receive free email updates: