Satu Lagi Dukun Palsu Berhasil Dibekuk Polisi di Sulsel


Makassar, infobreakingnews – Di tengah maraknya kasus penipuan yang berkedok paranormal, aparat kepolisian di Sulsel kembali mengungkap kasus dugaan penipuan yang mirip dengan yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Namun kali ini, pelaku yang mengaku sebagai paranormal alias dukun itu, juga bisa mengobati berbagai macam penyakit melalui jarak jauh. Ia juga berdalih dapat menggandakan uang biaya pengobatan yang disetorkan oleh pasiennya (korbannya) sebesar Rp 3.650.000 menjadi Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar.

Namun setelah uang disetorkan oleh korbannya, hingga saat ini janji dari pelaku untuk memberikan uang berlipat ganda tak ada yang terealisasi hingga saat ini.

"Pelaku bertindak sebagai paranormal di mana modusnya iming-imingan uang berlipat ganda, sedangkan itu hanyalah tipu muslihat belaka," kata Kanit Reskrim Polsek Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulsel, Aiptu Nur Salam Jafar via telepon, Rabu (19/10/16).

Hingga saat ini sudah ada enam orang yang melapor dan laporannya terkait dugaan pidana penipuan.

"Kasus ini sedang dalam proses penyidikan," ucap Nur Salam.

Dalam kasus ini, kata Nur Salam, korban terlebih dahulu disuruh pelaku untuk membayar mahar pengobatan jarak jauh sebesar Rp 3.650.000. Alasannya, biaya yang disetorkan tersebut akan digunakan membeli seekor kambing sebagai tumbal persembahan di Gunung Bawakaraeng yang terletak di Kabupaten Gowa, Sulsel.

"Jadi pelaku ini mengaku bisa gandakan uang mahar milik korban menjadi Rp 2 hingga Rp 3 Miliar. Tapi nyatanya itu cuma modus saja untuk memuluskan aksi penipuannya," jelas Nur Salam.

Ia berharap dengan terungkapnya kasus dugaan penipuan tersebut, masyarakat Kabupaten Luwu khususnya yang mereka yang telah menjadi korban dapat segera melaporkan ke Polsek Ponrang.


"Bagi korban yang belum teridentifikasi, bisa lapor ke kami di Mapolsek Ponrang atau bisa menghubungi Humas Polres Luwu. Kepada masyarakat untuk jangan pernah percaya modus penipuan melalui pengobatan, apalagi penggandaan uang," Nur Salam berharap. ***Ruben Ginting

Subscribe to receive free email updates: