Illustrasi : Istimewa |
''Karena keterbatasan waktu, tahun ini baru bisa dimulai dengan item pekerjaan pengurugan dan pembangunan pagar,'' jelasnya, Rabu, kemarin.
Ditanya berapa dana yang dibutuhkan untuk pembangunan tahap awal tersebut ? Menurut Maskur, untuk pembangunan dua item itu nilainya mencapai Rp 10 Milliar. Saat ini sudah dilelangkan dan sudah ada pemenangnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dana untuk penggurugan lokasi pembangunan Pasar Induk memang cukup besar, dikarenakan luas lahan yang diurug mencapai 4,5 Ha, sedangkan tanah untuk menggurug bukan tanah biasa, melainkan grosok.
Sebagaimana diketahui, begitu ada kepastian bahwa pembangunan Pasar Induk Blora akan dimulai tahun 2016, dengan menggunakan dana APBD Perubahan Disperindagkop UMKM Blora segera melakukan sejumlah persiapan.
Yakni segera membuat perencanaan pembangunan pasar itu, melakukan penggurugan landasan di lokasi yang akan digunakan untuk membangun pasar, termasuk mengurus ijin amdal dan sejumlah persiapan lainnya.
Waktu Mepet
Hanya saja, memperhitungkan waktu yang mepet di tahun anggaran 2016 ini, akhirnya diputuskan untuk pekerjaan awal adalah pengurugan dan pembuatan pagar.
Sekedar diketahui, ide dan prakarasa untuk membangun pasar Induk Blora muncul saat Blora dipimpin oleh Pj, Dr Ir Ihwan Sudrajat MM. Waktu itu muncul anggaran dari Blora Rp 20 M, dari Pemprov Jawa Tengah Rp 10 M dan dari Kementrian Perdagangan sekitar Rp 7 M.
Rencana awal, lokasi pembangunan akan tetap di lokasi Pasar Induk saat ini. Pasar tersebut akan dibangun semi Modern. Perjalanan sudah cukup panjang, yakni telah dilakukan sosialisasi pula kepada para pedagang, termasuk telah dipersiapkan lokasi relokasi untuk para pedagang selama pasar dibangun.
Hanya saja, rencana itu tiba-tiba berubah. Bupati Blora, Djoko Nugroho menghendaki pasar Induk akan dibangun namun lokasinya di Gabus, dan waktu pelaksanaannya di tahun 2017. (Hendra)