Penulis : June
Jumat 16 September 2016
Dalam skenarionya, Kantor Satpol PP Kabupaten Probolinggo kedatangan pendemo dari sekelompok pedagang kaki lima (PKL) yang merasa keberatan atas tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP. Namun aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan yang mengarah ke perbuatan anarkis.
Para pendemo dengan beringas mendobrak pagar dan masuk ke dalam kantor. Akhirnya terjadi bentrokan antara pendemo dengan petugas Satpol PP. Bahkan pendemo melempari Satpol PP dengan benda-benda mulai dari batu dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan tameng dan berbagai kelengkapan lainnya, pasukan Satpol PP Kabupaten Probolinggo akhirnya bisa memaksa pendemo untuk mundur dan situasi kembali konsusif.
Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo Muhammad Abduh Ramin mengungkapkan bahwa simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiapan anggota Satpol PP dalam mengantisipasi adanya kerusuhan dalam melakukan penegakan perda.
"Yang namanya mengatasi demo, mulai persuasif dulu. Jadi, tidak karena ada pengunjuk rasa, kita lawan juga dengan kekerasan. Selalu ada standar prosedur yang harus kita lakukan," ujarnya